REMBANG, Beritajateng.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rembang gelontorkan anggaran Rp 100 juta untuk pengadaan bantuan sarana sanitasi. Bantuan tersebut diwujudkan dalam bentuk barang dan transfer secara langsung ke rekening pelaksana desa.
Sub Koordinator Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, dan Kesehatan Olahraga, Dinkes Kabupaten Rembang, Alfurqon, menjelaskan bahwa penambahan sarana sanitasi tersebut merupakan bagian dari program Padat Karya Tunai Desa (PKTD) untuk Tempat Pengolahan Pangan Sentra Pangan.
Program tersebut digagas oleh Kementerian Kesehatan. Sedangkan, Dinkes bertugas mengusulkan lokasi penerima manfaat.
“Tujuan program PKTD Sentra Pangan ini untuk meningkatkan kebersihan sanitasi di sentra-sentra kuliner. Sehingga risiko kesehatan yang mungkin timbul bisa diminimalisir dengan langkah-langkah yang kami ambil. PKTD ini berasal dari Kementerian Kesehatan,” ujarnya pada Selasa, 15 Oktober 2024.
Untuk pelaksanaan PKTD , Alfurqon menerangkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Forum Kesehatan Desa (FKD) di dalam Rumah Desa Sehat (RDS), serta Kelompok Kerja Masyarakat (KKM), termasuk partisipasi dari paguyuban penjual lontong Tuyuhan.
“Bantuan tersebut diwujudkan dalam bentuk 18 etalase untuk 16 gerai lontong Tuyuhan dan 2 gerai minuman, wastafel di 18 titik, sarana pencucian peralatan, serta satu unit Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Proses pengerjaan dilakukan oleh warga paguyuban setempat,” jelasnya.
Alfurqon menyebutkan bahwa pada Januari 2024, terdapat enam sentra kuliner yang diusulkan sebagai penerima program tersebut. Lokasi tersebut meliputi Sentra Kuliner Lontong Tuyuhan, Pantai Balongan, Pantai Caruban, Pantai Pasir Putih Wates, Ngulahan Park, Taman Wisata Sarinah, dan Pantai Karang Jahe Desa Punjulharjo.
“Alhamdulillah, satu lokasi yang kami usulkan berhasil lolos program PKTD. Saingannya cukup berat karena ini program nasional,” kata dia.
Aan Afendi, salah satu penjual lontong Tuyuhan yang menerima bantuan mengaku bahwa bantuan tersebut sangat bermanfaat untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gerainya.
“Bagus, Mas, apalagi gratis. Sekarang, kan, pemasaran serba mengutamakan kebersihan dan kesehatan,” tandasnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Beritajateng.id)