SALATIGA, Beritajateng.id – Harga telur ayam ras di Salatiga terus mengalami kenaikan hingga kini mencapai Rp 28.000 per kilogram.
Pedagang sembako di Pasar Raya Salatiga, Karti mengatakan, kenaikkan harga telur ayam ras terjadi sejak pekan lalu. Awalnya, harga tersebut naik hanya Rp 1.000 dari harga normal Rp 25.000. Kemudian, beberapa hari lalu harga tersebut terus naik hingga menjadi Rp 28.000 per kilogram.
“Saya tidak tahu secara pasti penyebab kenaikan harga telur. Kalau permintaan memang naik, mungkin itu salah satu penyebabnya,” ujarnya, Minggu, 15 Desember 2024.
Karti mengatakan, kenaikan harga telur yang cukup signifikan membuat para pedagang kebingungan. Sebab persaingan harga di pasaran menjadi semakin ketat karena setiap pedagang harus bisa menjual cepat agar tidak rugi.
“Telur tidak bisa bertahan lama. Kalau lama tidak terjual banyak yang busuk dan tidak bisa dijual. Kalau itu sampai terjadi, rugi jadinya, Maka dari itu, setiap pedagang hanya mencari keuntungan sedikit agar telur bisa cepat terjual,” ujarnya.
Hal yang sama diungkap oleh pedagang lain, Darmi. Ia mengatakan, kenaikan harga telur ayam ras menjelang Nataru sebenarnya sudah menjadi hal yang biasa. Namun, ia menilai kenaikan tahun ini cukup tinggi sehingga pedagang kesulitan mencari untung akibat ketatnya persaingan di pasar.
“Mau ambil untung seperti saat harga normal sulit. Sebab banyak pedagang yang hanya mengambil untung sedikit. Kalau dijual lebih tinggi dari pedagang lain, saya khawatir tidak laku,” ucapnya.
Dia berharap, harga telur bisa segera kembali normal. Sebab kenaikan harga telur membuat pedagang harus giat memantau perkembangan harga di pasaran agar tidak kalah bersaing.
“Setiap hari saya harus memantau perkembangan harga telur agar tidak salah dalam penjualan. Ini menyita waktu,” tandasnya. (Lingkar Network | Angga Rosa – Beritajateng.id)