BLORA, Beritajateng.id – Dampak efisiensi anggaran melalui Inpres No. 1 Tahun 2025, kuota program percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Kabupaten Blora tahun ini berkurang drastis.
Kasubag tata usaha Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Blora Machmud Destianto menuturkan bahwa pemangkasan program PTSL itu mencapai 65 persen dari total target pada 2025.
“Dampak efisiensi anggaran kuota PTSL di Kabupaten Blora menjadi 6.636 bidang SHAT (Sertifikat Hak Atas Tanah) yang akan mengikuti,” terang Machmud, Kamis, 20 Februari 2025.
Sebelumnya, kata dia, BPN Blora telah menargetkan sebanyak 18.808 SHAT pada 2025. Sehingga target tersebut dapat dimaksimalkan untuk penuntasan tanah yang belum tersertifikasi.
Ia mengungkap, beberapa desa terpilih yang masih menerima program PTSL 2025, yaitu, Desa Sambiroto dan Sonokidul di Kecamatan Kunduran, Desa Ngumbul di Kecamatan Todanan, Desa Plosorejo di Kecamatan Banjarejo, Desa Keser di Kecamatan Tunjungan, dan Desa Ketringan di Kecamatan Jiken.
“Total desa itu memiliki potensi dan diupayakan untuk dapat mencetak 6.636 SHAT,” kata dia.
Menurutnya, apabila target itu tidak tercapai maka pihaknya akan menambah beberapa desa di pertengahan tahun sesuai kuota yang tersisa.
“Di pertengahan tahun nanti akan dilakukan penambahan atau optimalisasi pemenuhan kuota,” kata dia.
Sementara itu, KKS Umum dan Kepegawaian BPN Blora, Slamet menerangkan bahwa apabila sesuai target awal maka program PTSL hanya akan ada hingga 2025.
“Kalau dari program PTSL, berakhir pada tahun 2025. Sehingga tahun 2026 belum diketahui program tersebut,” terang dia.
Sebagai informasi tambahan, BPN Blora pada 2024 mampu menerbitkan SHAT sebanyak 13.096. Angka tersebut sebelumnya dinaikan menjadi 18.808 SHAT pada 2025. Namun, adanya efisiensi anggaran melalui Inpres No 1 Tahun 2025, kuota SHAT menjadi berkurang. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Beritajateng.id)