BLORA, Beritajateng.id – Korban insiden jatuhnya lift crane pada proyek RS PKU Muhammadiyah Blora masih mendapatkan upah dari panitia proyek pengembangan RS tersebut.
Ketua panitia pembangunan gedung RS PKU Muhammadiyah, Sugiyanto menuturkan bahwa para korban yang selamat masih mendapatkan upah harian penuh.
Sementara para pekerja yang meninggal, Sugiyanto mengungkap bahwa upah harian sebesar 50 persen diberikan kepada keluarga korban.
“Para korban masih mendapatkan upah dari panitia pembangunan pengembangan gedung RS PKU Muhammadiyah,” terang dia.
Sugiyanto mengatakan, lima korban telah diperbolehkan pulang usai melakukan operasi. Sementara yang lainya masih menjalani perawatan intensif di RSUD Moewardi Solo
Disisi lain, Direktur RS PKU Muhammadiyah, Tegar Muhammad Wijaya, menambahkan bahwa pihaknya akan bertanggung jawab penuh atas perawatan dan pemulihan para korban.
“Mereka kan bekerja disini (pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora), tentunya kami akan bertanggung jawab atas insiden ini,” ungkap Tegar.
Selain itu, ia mengatakan bahwa para korban yang dirawat mendapatkan bantuan sosial dari instansi terkait, termasuk Dinas Sosial, Baznas dan instansi terkait lainnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa insiden tragis di RS PKU Muhammadiyah Blora itu menyebabkan empat orang pekerja tewas dan sembilan lainnya mengalami luka patah tulang.
Bupati Blora Arief Rohman menyatakan rasa prihatin yang mendalam atas insiden tersebut dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban yang meninggal.
“Kami turut prihatin atas insiden yang terjadi kemarin. Pihak PKU Muhammadiyah akan bertanggung jawab penuh. Rencananya besuk korban akan di operasi”, ungkap Bupati Arief Rohman, Minggu, 9 Februari 2025. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Beritajateng.id)