JAKARTA, Beritajateng.id – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menanggapi kelangsungan Pilkada serentak 2024 pada Kamis, 29 November 2024 melalui kanal Youtube PDI Perjuangan.
Melalui unggahan tersebut Megawati mulanya menyinggung Pilpres 2004 yang ia selenggarkan sebagai Presiden RI kala itu. Ia menyebut bahwa pemilihan tersebut merupakan pemilihan paling demokratis.
Megawati menilai bahwa demokrasi Indonesia saat ini terancam mati akibat kekuatan politik yang menghalalkan segala cara.
“Kekuatan ini mampu menggunakan sumber daya dan alat-alat negara,” katanya.
Dalam hal ini, Megawati memberikan contoh permasalahan yang terjadi di Jawa Tengah. Ia mengaku mendapatkan banyak laporan terkait Pilkada di Jateng.
“Saya mendapatkan laporan betapa masifnya penggunaan pejabat kepala daerah hingga mutasi aparatur kepolisian demi tujuan politik elektoral,” ujar Megawati.
Megawati mengatakan bahwa ia terpilih sebagai DPR RI sebanyak tiga kali di Jateng. Baginya, Jawa Tengah bukan hanya kandang banteng, namun menjadi tempat persemaian gagasan nasionalis.
“Saya liat energi pergerakan rakyat dan simpatisan kader yang militan seharusnya tidak akan terkalahkan jika pilkada dilakukan secara fair, jujur, dan berkeadilan,” ungkapnya.
Untuk menangani hal tersebut, Megawati melalui video tersebut menyampaikan kepada seluruh kader dan simpatisan PDIP untuk menjaga suara dan mengumpulkan bukti-bukti kecurangan.
“Jaga dan amankan setiap suara rakyat dengan sebaik-baiknya. Kedua kumpulkan setiap bukti intimidasi aparatur negara, terutama money politics, ketidaknetralan pejabat kepala daerah dan tekanan kepada kepala desa. Ketiga, kumpulkan berbagai bukti yang menunjukkan mobilisasi bansos yang dilakukan secara massif,” kata Megawati.
Diketahui, pada Pilkada Jateng, pasangan yang diusung oleh PDIP yakni Andika-Hendi mengalami kekalahan berdasarkan hasil quick count dengan perolehan 40,84 persen. Sedangkan lawannya yakni Luthfi-Yasin memperoleh 59,16 persen suara. (Lingkar Network | Beritajateng.id)