KENDAL, Beritajateng.id – Beberapa Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Kendal masih kekurangan kuota siswa baru dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024.
Diketahui, sejumlah sekolah ada yang masih mendapat dua sampai empat siswa. Bahkan, ada sekolah yang hanya mendapat satu siswa seperti di SD Negeri 2 Karangayu, Kecamatan Cepiring.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kendal, Sulardi mengatakan, idealnya jumlah siswa SDN dalam setiap kelas adalah 20-28 siswa.
“Kuota ideal dalam satu kelas itu 20-28 siswa. Gurunya jadi mudah mengajar dan tidak terlalu berat,” kata Sulardi, Kamis, 18 Juli 2024.
Sulardi menerangkan, permasalahan kurangnya siswa SD ini, seharusnya tidak terjadi jika orang tua calon siswa mendaftarkan anaknya sesuai lokasi zonasi. Karena menurutnya, jumlah bibit siswa SD dari tahun ke tahun di Kabupaten Kendal masih sama.
“Jadi banyak orang tua yang mendaftarkan sekolah anaknya di luar zonasi. Karena ingin anaknya bersekolah di pusat kota dan tidak mau di daerah pinggiran. Kondisi itu membuat SD di pinggiran jadi sedikit peminatnya. Ini juga berpengaruh saat siswa lulus nanti dan akan melanjutkan ke SMP,” terangnya.
Selain itu, faktor minimnya peminat SD Negeri di lokasi pinggiran karena adanya persaingan dengan sekolah swasta serta banyak orang tua calon siswa yang inden sekolah.
“Artinya, mendaftar di sekolah yang sudah penuh kuotanya dan mengharap peluang ada siswa yang mengundurkan diri. Kami bersikap tegas dengan hal itu. Inden itu tidak dibenarkan secara aturan. Misal kalau disetujui tambah rombel, nanti sekolah lainnya akan mati karena tidak dapat siswa,” tegas sekretaris Disdikbud Kendal.
Ditambahkan, PPDB jenjang SD tahun ini dinilai cukup unik karena memiliki berbagai macam permasalahan. Padahal, sistem zonasi seharusnya bisa menjadi solusi karena asas pemerataan pendidikan.
“Untuk sekolah yang dapat siswa sedikit ada rencana regrouping. Tapi kami lihat dulu terkait lokasi dan akses siswa,” beber Sulardi.
Salah satu guru SDN 1 Bandengan, Arif Febriyanto menjelaskan, hingga hari ini sudah ada 13 siswa yang mendaftar. Ia menyebut angka tersebut meningkat dari tahun lalu.
“Saat ini masih proses pendaftaran. Kalau disini faktornya mungkin karena halamannya sempit dari SD yang berdekatan di sini. Dan SD di sini jaraknya berdekatan. Di Bandengan sendiri ada tiga sekolah. Jadi mungkin itu jadi salah satu faktor pertimbangan orang tua,” ungkapnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Beritajateng.id)