SALATIGA, Beritajateng.id – Pengendara roda empat di Kota Salatiga enggan beralih menggunakan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax. Mereka tetap memilih menggunakan pertalite meski harus mendaftarkan kendaraan roda empatnya sebagai penerima BBM subsidi.
Hal ini terjadi karena selisih harga pertalite dengan pertamax yang sangat banyak. Salah seorang pengendara mobil David mengungkap bahwa pembelian pertamax dapat mempengaruhi pengeluarannya.
“Kalau beralih menggunakan pertamax, saya harus menambah pengeluaran untuk membeli BBM kendaraan. Mending tetap pakai pertalite, sesuai kemampuan saat ini,” kata pria asal warga Blotongan, Sidorejo, Salatiga, usai mengisi BBM di salah satu SPBU, Senin, 16 Desember 2024.
Menurut David, pendataan kendaraan bermotor roda empat dan roda lebih dari empat sebagai penerima BBM subsidi merupakan langkah tepat. Ini untuk memastikan agar penerima subsidi BBM dapat tepat sasaran.
Namun, kata dia, Pertamina harus meningkatkan pengawasan di lapangan. Sebab, menurutnya banyak SPBU yang masih melayani mobil mewah untuk mendapatkan BBM bersubsidi itu.
“Parahnya lagi, ada SPBU yang melayani orang membeli BBM subsidi dalam jumlah banyak yang dilakukan dengan cara memodifikasi tangki mobil atau cara lainnya. Ujung-ujungnya BBM tersebut dijual lagi dengan harga tinggi, seperti beberapa kasus yang tersiar di media,” ujarnya.
Dia mengatakan, alangkah baiknya Pertamina membuat inovasi untuk mengantisipasi kebocoran maupun praktik penyimpangan penyaluran BBM bersubsidi di lapangan. Sehingga masyarakat yang berhak bisa mendapatkan subsidi BBM.
“Kami berharap, seterusnya ada subsidi BBM untuk warga kalangan menengah ke bawah. Sebab harga barang-barang kebutuhan pokok juga sering naik dan jika sudah naik sulit turun lagi,” ucapnya.
Sementara itu, salah seorang sopir mobil rental Sudarno menilai bahwa pendataan penerima subsidi BBM memang bagus. Hanya saja, kata dia, penerima harus dipastikan layak untuk mendapatkan subsidi.
“Sekarang malah banyak mobil-mobil berkapasitas mesin tinggi yang beralih ke BBM bersubsidi. Ini yang harus ditertibkan agar subsidi BBM tepat sasaran,” ujarnya. (Lingkar Network | Angga Rosa – Beritajateng.id)