PATI, Beritajateng.id – Penggunaan pupuk organik di Kabupaten Pati dinilai masih minim. Tercatat hanya sebagian petani di beberapa daerah saja yang menggunakan pupuk organik baik cair maupun padat.
Beberapa petani yang telah menggunakan pupuk organik diantaranya tersebar di sebagian Kecamatan Tayu, Batangan, Pucakwangi, Gabus dan Dukuhseti.
Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati, Niken Tri Meiningrum mengatakan bahwa pupuk organik yang digunakan para petani biasanya adalah jenis biosaka. Para petani menggunakan pupuk organik cair tersebut untuk memperbaiki kesuburan tanah di sawah.
“Sebetulnya sudah ada spot-spot ya, Mas. Seperti yang saya lihat di Gabus juga ada, kemudian ini di Batangan juga sudah menggunakan seperti biosaka. Makanya seperti Pucakwangi sudah spot-spot, Tayu, Dukuhseti,” ucapnya pada Sabtu, 30 November 2024.
Untuk memperluas penggunaan pupuk organik, pihaknya saat ini tengah berupaya mensosialisasikan manfaat dan kelebihan penggunaan pupuk organik dibandingkan pupuk kimia kepada para petani di wilayah yang belum terjangkau.
“Tetapi kami selalu mengajak petani ini yang sudah berhasil menggunakan pupuk organik ini. Kami bersama-sama (mengadakan) FGD agar petani-petani lain tahu agar pupuk organik juga bagus,” ujarnya.
Niken menyampaikan, kendala yang sering dihadapi dalam mengajak para petani beralih ke pupuk organik tersebut yakni hasil penggunaan yang tidak bisa dilihat dalam waktu dekat. Pasalnya, hasil tersebut baru dapat dilihat dengan jangka waktu tiga sampai empat tahun.
“Makanya kadang petani tidak sabar, tetapi kalau yang sudah tiga sampai empat tahun ini sudah kelihatan dari kesuburan tanahnya, dari produksinya sudah kelihatan,” tandas dia. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Beritajateng.id)