PATI, Beritajateng.id – Permasalahan tindak pidana kejahatan yang melibatkan anak muda atau yang disebut kenakalan remaja di Kabupaten Pati semakin meningkat. Terakhir, sekelompok remaja ketahuan membawa senjata tajam pada 27 September di Jalan Raya Sukolilo-Pati.
Menanggapi permasalahan tersebut, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati Didin Syafrudin menuturkan pendidikan karakter di Pati masih minim. Sebab, banyak remaja Pati yang terlibat dengan tindak kejahatan. Ia menilai karakter yang lemah membuat para remaja rentan terhadap tindakan-tindakan negatif.
“Kalau saya melihat masih kurang, antara niat kita dengan realitasnya jauh. Pendidikan karakter sekarang ini kalah dengan dunia medsos yang itu pengaruhnya luar biasa. Apalagi jika melihat pemberitaan di sosial media, mental anak-anak itu turun. Banyak anak suka tawuran, membawa senjata tajam, asusila juga banyak ditemui,” ujar Didin.
Didin menambahkan pengaruh sosial media yang besar turut mempengaruhi perilaku remaja. Melihat hal tersebut, ia menyarankan agar pemerintah kabupaten terutama dinas pendidikan kembali memberikan perhatian terhadap program-program pendidikan karakter.
“Sehingga menurut saya, perlu ditambah lagi untuk di sekolah maupun di luar sekolah,” imbuh Didin politisi dari Partai Nasdem.
Didin menyarankan agar sekolah-sekolah berkolaborasi dengan lembaga non formal. Misalnya bekerja sama dengan komunitas yang dapat mengembangkan potensi para remaja. Menurutnya, menghabiskan waktu untuk kegiatan positif menjadi langkah untuk mencegah potensi kenakalan remaja yang berujung pada tindak pidana kejahatan.
“Nah itu, harus melibatkan yang non formal seperti pesantren, mengaji, komunitas positif. Dimana nanti anak muda diberikan kegiatan positif sehingga dapat mengalihkan diri dari hal-hal yang kurang baik,” tegas Didin. (Lingkar Network | Mutia Parasti Widawati – Beritajateng.id)