KUDUS, Beritajateng.id – Jembatan penghubung antara Desa Babalan dengan Desa Kutuk, Kecamatan Undaan kini dapat diakses. Proyek tersebut diketahui selesai pada Minggu, 10 November 2024 lalu.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Kudus, Arief Budi Siswanto mengatakan bahwa pelaksanaan perbaikan Jembatan Babalan-Kutuk tersebut memang lebih cepat dari target yang dijadwalkan.
Pasalnya, pembangunan jembatan yang mulai dilaksanakan sejak 2 September 2024 itu dijadwalkan berlangsung selama 105 hari pengerjaan atau selesai pada 15 Desember 2024.
“Dengan tidak mengurangi mutu dan kualitas pekerjaan, perbaikan Jembatan Babalan-Kutuk sudah selesai dikerjakan dan sudah bisa dilewati kendaraan. Sekarang tinggal menunggu jadwal PHO (Provisional Hand Over),” ujar Arief saat meninjau hasil perbaikan Jembatan Babalan-Kutuk pada Rabu, 13 November 2024..
Anggaran perbaikan Jembatan Babalan-Kutuk itu, kata Arief bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasi Tembakau (DBHCHT) senilai Rp 1,417 miliar.
Arief menjelaskan, jembatan penghubung dua desa tersebut diperbaiki karena lebar jembatan terlalu sempit untuk kendaraan dan membuat kendaraan besar susah belok.
“Dari sebelumnya lebar jembatan itu 4 meter, sekarang menjadi 6 meter. Kemudian untuk panjangnya masih sama, yakni 9,5 meter,” ungkap Arief.
Selama proses perbaikan, Arief menyampaikan bahwa semuanya berjalan dengan lancar tanpa kendala yang berarti.
“Prediksi kami ada MT1 (Masa Tanam 1) tapi mundur. Jadi, membantu kami memperlancar pekerjaan,” katanya.
Sementara itu, Kontraktor perbaikan Jembatan Babalan-Kutuk, Kuswanto menyampaikan bahwa sebelumnya kendaraan roda empat harus bergantian melewati saat akan melewati jembatan tersebut.
“Kalau sebelumnya simpangan kendaraan tidak bisa, sekarang dua mobil bisa,” kata Kuswanto.
Selain memperbaiki jembatan, Kuswanto mengatakan pihaknya melakukan opritan jalan pada sisi timur dan barat jembatan.
Berdasarkan keterangan Kuswanto, opritan jalan di sisi timur dilakukan betonisasi sepanjang 22 meter, lebar 6 meter, dan tinggi 20 sentimeter dengan opritan aspal sepanjang 7 meter.
Sedangkan, untuk opritan di sisi barat dilakukan betonisasi sepanjang 2,5 meter dengan aspal 8 meter.
“Alhamdulillah, semuanya berjalan dengan lancar, tidak ada kendala apapun,” katanya.
Selama pelaksanaan kegiatan, Kuswanto mengaku dibantu oleh 15 orang pekerja dengan jam kerja normal. Percepatan pekerjaan, menurut Kuswanto terlihat saat pemasangan tiang pancang jembatan.
Berdasarkan pengalamannya, pemancangan abutment menghabiskan waktu 8-10 hari. Namun, saat pengerjaan jembatan tersebut pemancangan hanya dikerjakan selama 4 hari saja.
“Waktu pemancangan tiang, sungai sedang kering, sehingga memudahkan kami,” ujarnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Beritajateng.id)