REMBANG, Beritajateng.id – Perkemahan Satu Hari (Persari) digelar di lapangan SDN 3 Woro, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, pada Rabu, 26 Februari 20225.
Persari merupakan bentuk implementasi Profil Pelajar Pancasila dengan sistem kegiatan yang menyenangkan para siswa (joyful learning). Kegiatan ini diikuti siswa SDN 3 Woro golongan siaga yaitu siswa kelas 2 – 4.
Kepala SDN 3 Woro Himmatul Ulyah, S.Pd. sekaligus Kamabigus Pramuka berharap kegiatan ini memberikan pembelajaran tentang kebersamaan, kedisiplinan, ketertiban, budaya bersih, dan ketaatan terhadap aturan.
Kegiatan ini merupakan integrasi kegiatan pramuka dengan program sekolah yaitu sebagai Sekolah Calon Adiwiyata. Sehingga Persari menitikberatkan pada kegiatan “Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah” dan mencakup penerapan perilaku ramah lingkungan hidup (PRLH).
Acara dimulai dengan pembukaan pada Upacara Perindukan, permainan besar, gerakan menanam pohon di dalam dan diluar lingkungan sekolah, giat bakti masyarakat dengan membersihkan lingkungan di mushola dan jalan di dekat sekolah, pengenalan tali temali dan kompas, ishoma, dan diakhiri upacara penutupan serta pembagian hadiah.
Selain bapak ibu guru sebagai pembimbing, kegiatan ini juga didukung dan dipandu oleh para kakak pembina dari ranting Kwartir Ranting Kragan.
Kak Agus Priyo Utomo sebagai perwakilan dari Kwartir ranting Kragan sangat berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan setiap tahun dan menjadi program yang dilaksanakan setiap sekolah di Kecamatan Kragan.
Karakter pramuka siaga yang cukup unik serta pribadi aktif dan tak pernah diam, menurutnya menjadikan dunia anak-anak yang masih sangat dominan menjadi titik tumpu kegiatan ini. Sehingga, kegiatan itu bukan untuk mengekang dan mengharuskan para siswa menerima peraturan ketat yang menjadi tumpuan kegiatan. Akan tetapi mengajarkan siswa mengendalikan egoisme, merasa memiliki teman, peduli, dan dapat mengekspresikan keaktifannya.
Walau hanya satu hari, terdapat banyak pesan tersirat dalam kegiatan tersebut. Dianataranya siswa ikut merasa memiliki sehingga tumbuh rasa untuk menjaga dan merawat tanaman yang telah ditanam.
Selain itu, kegiatan ini juga menunjukkan sikap peduli dengan kelestarian alam dilingkungan sekolah. Sementara kegiatan bakti masyarakat dengan membersihkan halaman tempat ibadah juga menunjukkan sikap peduli lingkungan dan kerjasama dengan teman.
Sedangkan kegiatan tali temali dan pengenalan arah mata angin dikemas dengan sangat baik oleh pembina ranting dengan lagu dan permainan. Hal itu menambah semangat siswa untuk belajar. Anak – anak terpantau sangat senang dan antusias dalam mengikuti kegiatan ini.
Pada upacara penutupan, para siswa mendapatkan hadiah yang semakin melengkapi keceriaan mereka di Persari. (Lingkar Network | Beritajateng.id)