BLORA, Beritajateng.id – Isu mengenai tuyul yang diduga mencuri uang warga merebak di Kelurahan Randublatung, Kecamatan Randublatung, Blora. Kejadian ini menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat setempat karena adanya kehilangan uang secara misterius yang sulit dijelaskan secara rasional.
Sejumlah warga melaporkan kehilangan uang dalam jumlah kecil, mulai dari pecahan Rp 5 ribu hingga Rp 50 ribu, yang membuat mereka curiga ada makhluk gaib yang beroperasi di wilayah mereka.
Atik salah seorang warga mengungkapkan bahwa ia telah kehilangan ratusan ribu rupiah dalam sebulan terakhir. Ia mengaku bahwa uang yang hilang berasal dari dompetnya. Jumlahnya memang tidak banyak, namun ia menganggap kejadian ini sangat aneh.
“Awalnya uang hilang dari dompet, berkurangnya tidak banyak. Padahal sebelum saya simpan, saya hitung dulu jumlahnya. Tiba-tiba berkurang,” ujar Atik pada Minggu, 25 Agustus 2024.
Atik awalnya mengira anaknya yang mengambil uang tersebut, namun setelah penyelidikan lebih lanjut, ia menemukan bahwa uang dalam celengan juga hilang meski celengan tersebut dikunci dalam lemari dan dicatat setiap kali uang dimasukkan.
“Celengan saya belah. Dan benar, uangnya berkurang ratusan ribu dari jumlah yang seharusnya sesuai catatan. Aneh,” bebernya.
Atik yakin ada tuyul yang sengaja dioperasikan oleh seseorang untuk mencuri uang warga. “Kesimpulan ini bukan mengada-ada, tapi sudah saya selidiki lama. Dan saya bukan satu-satunya di sini, banyak warga yang mengeluhkan hal yang sama,” jelas ibu dua anak tersebut.
Warga lain, Siska, juga mengalami hal serupa. Uangnya yang disimpan dalam amplop hilang tanpa jejak. “Awalnya berkurang sedikit, saya simpan lagi, dan akhirnya hilang semuanya,” ucapnya.
Siska mengaku bahwa anak balitanya tidak mungkin mengetahui tempat penyimpanan uang yang sangat rahasia.
Sementara Sukarji tokoh agama setempat mengatakan bahwa meskipun zaman sudah modern, kepercayaan terhadap hal-hal gaib masih ada di masyarakat. Ia tidak menampik kemungkinan adanya persekutuan dengan jin dalam kasus seperti ini, namun mengingatkan agar masyarakat tidak mudah menyimpulkan dan mempercayai fitnah.
“Mendekatkan diri kepada Sang Pencipta untuk meminta perlindungan lebih baik dilakukan,” pungkasnya. (Lingkar Network |Hanafi – Beritajateng.id)