SALATIGA, Beritajateng.id – Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Salatiga akan menggelar operasi pasar beras di empat wilayah kecamatan yang ada di kota ini. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya pengendalian inflasi yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Salatiga Kusumo Aji menjelaskan, operasi pasar beras akan dilaksanakan selama beberapa hari, dimulai 5 Agustus 2024. Jumlah komulatif beras yang disediakan untuk operasi pasar sebanyak 28 ton. Tiap kecamatan mendapat alokasi sebanyak 7 ton.
“Hari pertama (5 Agustus), operasi pasar akan dilaksanakan di Kecamatan Sidomukti. Hari berikutnya di Kecamatan Tingkir, kemudian Sidorejo dan terakhir di Argomulyo,” terangnya, Kamis, 1 Agustus 2024.
Ia menjelaskan dalam operasi pasar nanti, tiap warga bisa membeli beras sebanyak 10 kilogram dengan harga Rp 114.000. “Jadi harga per 1 kilogramnya hanya Rp 11.400. Harga ini jauh di bawah harga pasar yang sangat ini mencapai Rp 13.000 per kilogram untuk beras medium dan Rp 14.500 per kilogram untuk beras premium,” ujarnya.
Adapun teknis pembelian beras dalam operasi pasar tersebut menggunakan kupon yang akan dibagikan kepada masyarakat melalui petugas kecamatan dan kelurahan. Jadi hanya masyarakat yang memiliki kupon yang bisa membeli beras di operasi pasar.
Sementara Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga menyiapkan strategi dan langkah untuk mengendalikan inflasi pertengahan tahun. Pemkot juga telah melakukan upaya untuk menurunkan inflasi dengan tetap mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi.
“Kita perlu melakukan operasi pasar murah bekerjasama dengan Bulog. Untuk itu kepada Disdag dan Kecamatan untuk melakukan persiapan teknis operasi pasar murah tersebut,” kata Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani.
Yasip juga akan menggerakkan gerakan menanam cabai di lingkungan RT dan RW untuk mengatasi kenaikan harga cabai rawit. “Gerakan menanam cabe ini juga segera ditindaklanjuti. Tanaman dalam pot digalakkan kerjasama dengan Dasawisma dan PKK,” ucapnya. (Lingkar Network | Angga Rosa -Beritajateng.id)