SEMARANG, Beritajateng.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memastikan ketersediaan stok minyak goreng menjelang Ramadan masih aman. Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, program distribusi minyak goreng yang dilakukan di beberapa titik pasar di wilayah Semarang saat ini, stoknya masih aman.
Hendi sapaan akrabnya berujar, melalui distributor dari Rajawali Nusindo akan dilakukan pengadaan minyak goreng yang dilakukan secara kontinu. Sehingga kelangkaan minyak goreng yang saat ini masih dirasakan masyarakat tidak lagi dipersoalkan.
“Alhamdulillah kita tidak sampai muncul kerumunan warga sampai harus himpit-himpitan untuk minyak goreng. Program ini tidak hanya berhenti hari ini, tapi kalau kata Rajawali Nusindo akan terus dilakukan sampai tidak ada persoalan tentang kelangkaan minyak goreng di Kota Semarang,” ujarnya.
Hendi menyebut. harga minyak goreng yang sudah didistribusikan tidak kurang dari Rp 14.000 per liternya. Sehingga dia mengimbau kepada masyarakat tidak boleh panik akan harga dan ketersediaan minyak goreng di wilayah Semarang.
Baca Juga
HET Minyak Goreng Rp 11.500 per Liter, Berikut Pesan Menteri Perdagangan
“Jadi atas nama pemerintah dan masyarakat Semarang saya ucapkan terima kasih, mudah-mudahan masyarakat kemudian tidak panik, tidak terlalu risau karena kalau panik akhirnya harusnya nggak beli dua, harus beli tiga dan lain-lain,” ucapnya.
Hendi berpesan kepada para pedagang, harga sembako setiap tahun mengalami kenaikan, apalagi menjelang hari raya lebaran bisa dipastikan naik. Dengan begitu, Hendi menjelaskan, meskipun harga naik jelang Ramadan jangan sampai keterlaluan.
“Kita ini lagi sama-sama susah menghadapi pandemi Covid-19, mudah-mudahan mereka tetap bisa berjualan, ya untung untung dikit kalau mau mremo ya mremo dikit, yang penting masyarakat mampu mempunyai daya beli untuk membeli produk tersebut,” ungkapnya.
Sementara Kepala Cabang PT Rajawali Nusindo Cabang Semarang, Dwi Hatmoko mengatakan, akan mendistribusikan minyak goreng ke beberapa titik pasar di wilayah Semarang. Pendistribusian minyak goreng setiap titik akan diberikan rata-rata 300 sampai 450 karton minyak goreng
“Jadi kurang lebih 5.400 liter jadi kita akan lakukan setiap hari pindah-pindah ke beberapa tempat tujuannya, agar minyak betul-betul ada di pasar. Sehingga masyarakat bisa menikmati dan membeli minyak dengan harga terjangkau menjadi dari kita menjual Rp 13.500 diharapkan pedagang tidak boleh lebih menjual dari Rp 14.000 per liter, agar semua bisa menikmati dengan harga yang bisa terjangkau,” ujarnya.
Baca Juga
Produsen Kerupuk Tekor, Harga Minyak Naik
Terkait dengan pengawasan, kata Dwi, akan bekerja sama dengan Dinas Perdagangan maupun dari Polrestabes dan Polsek setempat setelah adanya distribusi minyak goreng. Dia berujar, kiranya penjualan pedagang kepada konsumen lebih dari Rp 14.000 akan dilakukan penyidakan, kemudian jika ada pedagang yang kiranya menimbun minyak tersebut, menurutnya akan rugi. Pasalnya pendistribusian minyak goreng akan dilakukan setiap hari.
“Mereka akan rugi kalau menimbun karena kita akan selalu distribusi terus setiap hari. Kita tidak ada hentinya karena kita distributor resmi, jadi kita sudah berubah menjadi perusahaan yang notabene-nya khusus untuk distribusi pangan,” katanya.
Adapun untuk pengambilan minyak goreng yang ada di Pasar Bulu kali ini, pedagang hanya boleh mengambil maksimal 10 kardus dan tidak boleh melebihinya.
“Maksimal pedagang boleh mengambil maksimal 10 kardus. Tergantung dari kemampuan mereka,” ucapnya. (Lingkar Media Network | Koran Lingkar)