GROBOGAN, Beritajateng.id – Menghadapi efisiensi anggaran yang dikeluarkan pemerintah pusat, Bupati Grobogan Setyo Hadi meminta komitmen bersama seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Efisiensi bukan hanya semata pengurangan anggaran, tapi juga komitmen dan cara pandang kita dalam melaksanakan aktivitas harian dengan budaya hemat antara lain, penggunaan listrik, air, ATK, dan pelaksanaan rapat secara daring,” ujarnya saat memimpin rapat koordinasi pelaksanaan efisiensi APBD 2025 di Gedung Riptaloka Grobogan, Selasa, 4 Maret 2025.
Selain itu, ia menekankan pentingnya evaluasi kinerja perangkat daerah. Hal itu diketahui untuk memastikan bahwa program yang dijalankan benar-benar berdampak bagi masyarakat.
Setyo Hadi mengatakan, evaluasi tersebut akan dilakukan melalui koordinasi langsung maupun kunjungan ke setiap perangkat daerah. Sehingga, ia mendorong kepala perangkat daerah dan pimpinan BUMD untuk tetap solid dan meningkatkan kinerja, serta menjalankan program dengan semangat Mbangun Desa Nata Kutha.
Sebagai langkah awal, ia meminta Sekretaris Daerah (Sekda) Grobogan Anang Armunanto untuk memastikan realisasi program prioritas dalam tiga bulan ke depan.
Ia menekankan sinkronisasi ini menjadi bagian dari strategi besar menuju Grobogan Maju, Sejahtera, dan Berkelanjutan. Efisiensi juga harus diterapkan dalam operasional sehari-hari, mulai dari penghematan sumber daya hingga optimalisasi pemanfaatan teknologi.
Sementara itu, Anang menambahkan bahwa efisiensi APBD 2025 harus berpedoman pada SE Mendagri Nomor 900/833/SJ. Dalam surat edaran tersebut, pemerintah daerah diminta menyesuaikan belanja daerah dengan membatasi kegiatan seremonial, mengurangi perjalanan dinas, serta menata ulang belanja operasional agar lebih tepat guna.
Anang menjelaskan kebijakan tersebut memastikan agar anggaran benar-benar digunakan berdasarkan kebutuhan yang lebih mendesak dan prioritas.
“Digunakan berdasarkan kebutuhan yang lebih mendesak dan prioritas pembangunan,” ujar Anang.
Ia mengungkap, anggaran yang dihemat dari kebijakan efisiensi ini akan dialihkan ke sektor prioritas, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pengendalian inflasi, dan stabilitas harga pangan. (Lingkar Network | Ahmad Abror – Beritajateng.id)