SEMARANG, Beritajateng.id – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jawa Tengah Haerudin menanggapi penangkapan tiga orang terduga teroris yang ditangkap di tiga lokasi berbeda di Jawa Tengah yakni Kabupaten Demak, Kudus, dan Kota Solo pada Senin, 4 November 2024.
Haerudin mengatakan pihaknya akan terus melakukan pengawasan untuk meningkatkan deteksi dini serta memonitoring kondusifitas wilayah di Jateng.
“Deteksi dini itu pada prakteknya kita mendeteksi potensi kerawanan, misalnya terkait dengan kerawanan teroris ini yang tinggal di satu tempat itu. Kalau saya baca di media, kebetulan dia tidak melakukan aksi di lingkungannya sendiri. Mereka cenderung melakukan aksi atau menempati tempat dimana masyarakatnya bisa menerima,” ujar Haerudin di kantornya pada Selasa, 5 November 2024.
Sebab itu, Haerudin menghimbau kepada warga agar lebih waspada dan responsif terhadap pendatang baru agar tidak menimbulkan tindakan yang memicu pada kerugian.
“Hal yang patut kita curigai kepada pendatang baru seperti contoh seringkali mereka tidak aktif dalam kegiatan sosial di mana lingkungan itu mereka datang. Jika terjadi seperti itu sebaiknya pihak RT RW lebih proaktif terhadap para pendatang yang tidak mau kumpul-kumpul, tidak mau ikut rapat misalnya. Kita lebih merangkul, itu lebih kepada kewaspadaan dini,” katanya.
Haerudin mengatakan bahwa Demak, Kudus, dan Kota Solo memang dinilai menjadi daerah rawan yang dijadikan tempat tinggal para teroris di Jawa Tengah.
“Faktor kerawanan dari 3 daerah tersebut bisa dilihat misalnya mantan-mantan teroris kita itu juga ada di 3 wilayah tersebut. Walaupun mereka juga sudah menunjukkan jiwa NKRI lebih bagus tetapi ketika memang menyebut 3 wilayah itu memang masuk kedalam tempat-tempat yang perlu diwaspadai,” singgungnya.
Sebelumnya, diberitakan bahwa tiga orang telah ditangkap Densus 88 karena diduga terlibat dengan aksi terorisme. Ketiganya yakni BI yang bertugas merencanakan aksi teror, ST berperan sebagai penyebar ideologi dalam kajian kecil, dan SQ yang melakukan propaganda dan provokasi di media sosial. Mereka berasal dari kelompok Anshor Daulah yang masing-masing ditangkap di Kudus, Demak, dan Solo pada Senin, 4 November 2024. (Lingkar Network | Rizky Syahrul Al-Fath – Beritajateng.id)