KAB.SEMARANG, Beritajateng.id – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Semarang menyiapkan sejumlah strategi untuk mengatur keuangan daerah imbas pemangkasan Dana Transfer Ke Daerah (TKD) 2026.
Bupati Ngesti Nugraha menjelaskan, pihaknya akan melakukan berbagai efisiensi anggaran untuk mengatasi hal itu. Sebab dana transfer untuk Kabupaten Semarang akan dipotong hingga Rp250 miliar.
“Efisiensi pasti kami lakukan dengan jumlah yang cukup besar ketika pemasukan anggaran daerah ini berkurang, namun yang perlu digaris bawahi efisiensi yang kami lakukan ini yang masuk pada program non-prioritas atau kebutuhan tidak mendesak,” tegasnya, Minggu, 26 Oktober 2025.
Pihaknya akan segera melakukan pemilahan program-program prioritas dan non-prioritas dan kebutuhan mendesak seperti gaji, air, listrik, dan IT.
“Program prioritas lainnya, seperti di bidang kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur juga akan prioritaskan tapi tetap akan kami pilah, misalnya infrastruktur ini kemungkinan akan ada pengurangan,” sebutnya.
Selain itu, Bupati Ngesti mengungkap pihaknya akan melakukan penghematan anggaran.
“Tentu kami akan melakukan sejumlah penghematan khususnya di anggaran-anggaran program atau kerja kita yang bisa kita efisienkan maka akan diefisienkan,” tukasnya.
Ia juga melakukan komunikasi dengan sejumlah pihak terkait untuk menemukan solusi atas pemangkasan dana transfer tersebut.
“Kami juga melakukan sejumlah komunikasi dengan para Pimpinan, Komisi, dan Fraksi di DPRD Kabupaten Semarang, serta beberapa penerima bantuan hibah kemasyarakatan dan sosial untuk menemukan solusi dan jalan terbaik atas dipangkasnya TKD dan DD ini,” imbuhnya.
Komunikasi juga dilakukan oleh Pemda Kabupaten Semarang bersama penerima hibah sosial, serta masyarakat di Kabupaten Semarang untuk berdiskusi mencari strategi terbaik dalam penggunaan anggaran keuangan daerah ketika dana transfer ini dipangkas tahun depan.
“Artinya kami melibatkan semua pihak, termasuk Hamong Projo atau Paguyuban Kepala Desa dan Forsekdesi atau Forum Sekretaris Desa di Kabupaten Semarang untuk bersama-sama membahas permasalahan tersebut, artinya ayo kita duduk bersama-sama menyelesaikan masalah ini,” terang dia.
Sebelumnya, Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening juga menanggapi adanya pemangkasan TKD dan dana desa di daerah-daerah termasuk Kabupaten Semarang.
“Penyesuain-penyesuaian dengan program-program kegiatan yang di ada di Kabupaten Semarang ini jelas untuk menyesuaikan TKD yang berkurang di daerah itu,” imbuh Bondan.
Menurutnya jika anggaran atau pendapatan daerah berkurang maka belanja anggaran di daerah juga harus berkurang.
“Tapi apa saja yang berkurang tentu bukanlah kegiatan-kegiatan daerah yang termasuk dalam program-program prioritas yang sedang dijalankan di Kabupaten Semarang, maka dari itu penyesuaian ini harus kami lakukan bersama eksekutif,” tegas Bondan.
Jurnalis: *Red
Editor: Tia


















