KUDUS, Beritajateng.id – Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus bersama Basarnas, Polsek Gebog, Koramil Gebog, relawan, dan masyarakat berhasil mengevakuasi seorang pendaki yang sempat dilaporkan hilang di kawasan Gunung Muria jalur Natas Angin, Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, pada Rabu dini hari, 29 Oktober 2025.
Korban bernama EM (18), warga Desa Rejosari, Kecamatan Dawe. Ia dilaporkan jatuh ke jurang di bawah Puncak Bayangan Natas Angin pada Selasa petang, 28 Oktober 2025 sekitar pukul 17.30 WIB, setelah nekat melanjutkan pendakian meski telah diimbau untuk tidak naik karena cuaca hujan.
Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kudus, Munaji, menjelaskan bahwa korban berangkat mendaki dari basecamp Natas Angin sekitar pukul 14.00 WIB. Petugas basecamp sempat mengingatkan agar tidak melanjutkan pendakian karena cuaca tidak mendukung, namun korban tetap bersikeras naik.
“Sekitar pukul 17.30 WIB korban terperosok ke jurang di bawah Puncak Bayangan. Lalu pada pukul 19.30 WIB, korban sempat mengirim pesan WhatsApp kepada temannya, mengabarkan bahwa ia jatuh dan membutuhkan pertolongan,” ungkap Munaji.
Pesan tersebut kemudian diteruskan kepada petugas basecamp dan selanjutnya dilaporkan ke Piket Kudus Siaga 112 pada pukul 23.00 WIB. Setelah menerima laporan, BPBD Kudus langsung menerjunkan tiga tim penyelamat.
“Tim pertama berangkat pukul 00.00 WIB menyisir jalur atas, tim kedua pukul 03.15 WIB melalui jalur bawah, dan tim ketiga pukul 04.50 WIB membawa peralatan tambahan untuk membantu evakuasi,” terang Munaji.
Pada sekitar pukul 03.15 WIB, tim penyelamat sempat mendengar teriakan korban dari bawah puncak bayangan, sehingga lokasi keberadaannya berhasil dipastikan.
Dengan metode penarikan katrol manual, tim satu dan tiga akhirnya berhasil mengevakuasi korban pada pukul 05.40 WIB dalam kondisi selamat dan tanpa luka.
Korban kemudian dibawa turun menuju basecamp Natas Angin untuk mendapatkan pemeriksaan awal sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.
Munaji menambahkan, peristiwa ini menjadi pelajaran penting bagi masyarakat, terutama para pendaki, agar lebih memperhatikan kondisi cuaca dan keselamatan diri sebelum melakukan pendakian.
“BPBD Kudus mengimbau masyarakat untuk tidak mendaki gunung terlebih dahulu selama musim hujan, karena risiko longsor dan terpeleset sangat tinggi,” tegasnya.
Diketahui, evakuasi ini melibatkan unsur BPBD Kudus, Basarnas, Polsek Gebog, Koramil Gebog, Destana Rahtawu, MDMC, BAGANA, relawan Kencana Gebog, Pemdes Rahtawu, serta warga setempat.
Jurnalis: *Red
Editor: Tia


















