PATI, Beritajateng.id – Jalan Pantura Pati-Juwana menjadi sorotan Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati, Joni Kurnianto.
Berdasarkan pantauan, sejumlah titik terdapat lubang dari kecil hingga besar yang dapat membahayakan para pengguna. Selain itu, tampak pula kondisi jalan yang bergelombang dan miring.
Joni mengatakan, harus ada perbaikan di beberapa titik untuk memberikan jaminan kenyamanan dan keselamatan bagi pengguna, terlebih saat ini arus mudik lebaran akan dimulai.
“Pantura ini memang sangat banyak yang berlubang, apalagi ketika tergenang banjir itu bahaya. Terutama bagi saudara kita yang mudik mengenakan sepeda motor itu banyak kecelakaan tunggal,” ujar Joni.
Ia menyebut arus mudik 2025 bakal dimulai lebih awal, sehingga kesiapan perbaikan jalan juga harus segera ditangani.
“Apalagi ini nanti libur sekolah lebih awal otomatis nanti akan berdampak pada libur lebaran yang juga lebih awal. Sementara sejumlah jalanan masih rusak di Pantura,” imbuhnya.
Atas keprihatinan tersebut, Komisi C DPRD Kabupaten Pati melakukan kunjungan di Komisi 5 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada Februari lalu untuk membahas perbaikan infrastruktur Jalan Raya Pantura.
Namun, ia mengungkap tidak ada rencana perbaikan untuk Jalan Pantura Jakarta-Jawa Tengah lantaran terkendala efisiensi anggaran.
“Berdasarkan informasi yang diperoleh, dikarenakan ada efisiensi anggaran sehingga terdapat potongan-potongan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),” ujar Joni.
Kendati demikian, pihaknya berharap ada perhatian khusus dari pemerintah pusat mengenai penambalan jalan berlubang, untuk penanganan sementara.
“Nanti ada pemeliharaan sedikit-sedikit ya menempel-nempel yang bolong. Namun untuk pemeliharaan secara utuh seperti pengaspalan sementara itu beliau menyampaikan belum ada,” imbuh Joni.
Ia berharap pada 21 Maret 20156 nanti perbaikan sementara dengan menutup lubang dapat dilaksanakan. Hal ini agar pemudik mendapatkan kenyamanan dan keselamatan saat berkendara dan meminimalisir angka kecelakaan.
“Pemerintahan pusat juga saya yakin tidak tinggal diam, mungkin nanti segera paling tidak nanti ditembel untuk meminimalisir kecelakaan tunggal dari para pemudik terutama sepeda motor,” tandasnya.
Sementara itu, salah satu pengguna jalan asal Juwana, Muna, mengatakan bahwa jalan rusak itu menyulitkan para pengendara.
“Jalan yang rusak ini cukup menyulitkan para pengguna jalan, apalagi pengendara roda dua ya, selain tak nyaman tapi juga khawatir akan lubang besar yang ada di tengah. Belum lagi jika berada dibelakang truk dan ada lubang besar di depannya,” ujar Muna. (Lingkar Network | Mutia Parasti – Beritajateng.id)