PATI, Beritajateng.id – Disinggung keadaan jumlah siswa yang menurun, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pati mengatakan, sampai sejauh ini belum ada program merger. Hal itu diungkapkan oleh Kabid Sekolah Menengah Pertama (SMP) beberapa waktu lalu.
“Kalau SMP program merger belum ada sampai sekarang, ” ungkapnya kemarin.
Belum ada program merger untuk SMP Negeri. Pasalnya, masih ada banyak pertimbangan jika dilakukan merger pada ranah sekolah menengah.
Baca Juga
SMP Negeri di Kabupaten Pati Sepi Peminat, Berikut Penyebabnya
Pertimbangan itu meliputi berbagai hal yang dinilai aset negara. Mulai tenaga kependidikan, guru, hingga TU yang berstatus PNS. Menurut Fauzin jika merger dilakukan akan ada pengangguran bagi mereka.
“Di SMP betapapun muridnya tidak banyak di SMP ada aset negara, ada guru ada TU, berstatus pegawai negeri di sekolah tersebut. kalau nanti sekolah ini dimerger akan mengumpul di sini (salah satu sekolah), (maka) gurunya (dari sekolah satunya) akan nganggur, ” ujarnya.
Fauzin juga menambahkan, keberadaan kebijakan merger pada sekolah juga akan berdampak pada bangunan sekolah. Terutama untuk peruntukan lahan yang ada akan digunakan sebagai apa juga perlu dipikirkan kembali. “Terus bangunan kalau lama tidak dipakai untuk apa itu juga tidak jelas. Kalau tidak dimanfaatkan juga berpotensi mengalami kerusakan, ” tutupnya. (Lingkar Media Network | Koran Lingkar)