REMBANG, Beritajateng.id – Pendangkalan di Sungai Pasarbanggi, Kecamatan/Kabupaten Rembang dikeluhkan oleh para nelayan. Hal ini disampaikan dalam forum Musyawarah Rencana Pembangunan Kecamatan (Musrenbangcam) di Pendopo Kecamatan Rembang, beberapa waktu lalu.
Menanggapi hal ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang diketahui telah meminta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana untuk menangani pendangkalan tersebut.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Rembang, Afan Martadi, mengungkapkan bahwa Pemkab Rembang meminta BBWS Pemali Juana untuk membuat tanggul sungai.
“Karena Sungai Pasarbanggi merupakan kewenangan BBWS Provinsi, kami sudah menyampaikan rekapitulasi usulan ini melalui Musrenbangprov. Sekarang tinggal menunggu realisasinya,” ungkapnya.
Sementara itu, terkait pembangunan jetty, Afan mengatakan bahwa Pemkab Rembang telah mengusulkannya ke Provinsi maupun Pusat setiap tahun. Jetty tersebut rencananya akan dibangun di beberapa titik, termasuk di Rembang, Kragan, dan Pasarbanggi.
“Sudah empat tahun ini Rembang mengusulkan jetty, tetapi belum terealisasi,” pungkasnya.
Sementara itu, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Pasarbanggi, Ma’sum, menilai bahwa Sungai Pasarbanggi yang mengalami pendangkalan perlu segera dinormalisasi. Hal itu menurutnya agar para nelayan tidak kesulitan saat perahunya melintasi sungai tersebut. Selama ini, pendangkalan sungai menyebabkan perahu nelayan terpaksa parkir di perairan laut karena tidak dapat masuk ke sungai.
“Pada musim baratan, banyak perahu yang mengalami kecelakaan saat disandarkan di laut. Sehingga kami mengajukan normalisasi sungai agar bisa menjadi tempat berlindung bagi perahu nelayan Desa Pasarbanggi,” ujarnya.
Selain normalisasi sungai, Ma’sum mengusulkan pembangunan jetty di Desa Pasarbanggi. Jetty dinilai dapat mengurangi pendangkalan akibat sedimen pantai serta memberikan tempat sandar yang lebih aman bagi kapal nelayan setempat.
“Saat musim baratan, banyak kapal nelayan Desa Pasarbanggi yang harus sandar di Pelabuhan Perikanan Pantai Tasikagung. Namun, karena jumlahnya banyak, risiko tabrakan antar kapal pun meningkat,” jelasnya.
Ma’sum mengungkap, saat ini terdapat sekitar 45 kapal nelayan di Pasarbanggi. Ia berharap pembangunan jetty dapat segera direalisasikan agar nelayan tidak khawatir kapal mereka rusak akibat tabrakan saat musim baratan. (Lingkar Network | HMS – Beritajateng.id)