BLORA, Beritajateng.id – Akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Blora, banjir merendam Pasar Wado di Desa Wado, Kecamatan Kedungtuban, pada Selasa, 25 Februari 2025. Kini, banjir setinggi 20 cm tersebut diketahui belum surut dan mengakibatkan aktivitas di pasar sepi.
Menghadapi situasi tersebut, para pedagang pasar nekat berjualan di pinggir Jalan Ngraho-Ketuwan. Salah satu pedagang, Prapto, mengungkap bahwa banjir kerap datang saat hujan lebat.
“Kalau setiap hujan selama tiga hingga empat jam pasti selalu banjir,” kata Prapto saat melihat kondisi lapak-lapak di dalam Pasar Wado.
Ia mengungkap, banjir selalu terjadi selama lima tahun terakhir. Menurutnya banjir tersebut akibat dari saluran irigasi yang tidak maksimal mengalirkan air. Sehingga luapan air merendam komplek Pasar Wado.
“Sudah lima tahun belakangan ini banjir selalu terjadi di Pasar Wado saat hujan lebat. Tahun kemarin (2024) terjadi tiga kali,” kata dia.
Imbas adanya banjir, kata Prapto, sebagian para pedagang tidak beraktivitas. Namun terdapat pula pedagang yang nekat untuk berjualan di pinggir jalan.
“Tidak bisa berjualan. Banjir merendam 20 centimeter. Banyak lapak yang terendam. Kalau yang parah bisa mencapai 70 centimeter dari tanah,” tutur Prapto.
Ia berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora turun ke lapangan menyelesaikan permasalahan banjir di Pasar Wado yang kerap terjadi.
“Harapnya ya Pemda turun ke lapangan, ngecek langsung ke bawah. Kendala masyarakat apa. Kasih solusi (ke masyarakat),” harap Prapto.
Seorang pedagang pakaian yang masih berjualan di tengah banjir, Amir, mengungkap bahwa barang dagangannya masih aman. Namun, ia khawatir apabila hujan lebat kembali turun maka air dipastikan naik lebih tinggi.
“Banjir tahun kemarin (2024) air masuk ke dalam toko. Sebagian pakaian rusak terendam banjir. Kadang pernah laku, namun kalau banjir kayak gini siapa yang mau masuk ke (dalam) pasar,” kata Amir.
Ia berharap Pemkab Blora turun tangan memberi solusi banjir yang kerap kali merendam Pasar Wado.
“Kalau banjir seperti ini tidak bisa bekerja. Semoga saluran air diperbaiki. Sehingga air tidak menggenang saat terjadi hujan lebat,” harap Amir. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Beritajateng.id)