KUDUS, Beritajateng.id – Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Kudus mengalami lonjakan cukup tinggi. Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus mencatat bahwa sepanjang tahun 2024 terdapat 276 kasus DBD di wilayah setempat. Bahkan, empat orang diantaranya meninggal dunia.
Sementara, di pekan kedua bulan Januari 2025 telah ada penambahan delapan kasus baru penyakit DBD. Oleh karena itu, DKK Kudus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyebaran kasus DBD ini.
“Kebanyakan pasien DBD itu anak-anak. Kemudian untuk di bulan Januari ini semoga tidak ada kasus meninggal,” ucap Kepala DKK Kudus, dr Andini Aridewi.
Andiri mengungkap bahwa beberapa rumah sakit di Kudus kini menangani hingga puluhan kasus DBD. Diantaranya, RSUD Loekmono Hadi ada 58 kasus, RS Mardirahayu ada 38 kasus dan RS Islam Sunan Kudus ada 43 kasus.
Kemudian, RS Nurussyifa ada 28 kasus, RS Aisyiyah ada 75 kasus dan RS Sarkies ada 26 kasus. Selanjutnya, RS Kumala Siwi ada 10 kasus, RS Kartika Husada ada 1 kasus serta Puskesmas Mejobo ada 5 kasus.
Untuk menangani kasus tersebut, ia mengimbau masyarakat agar menerapkan 3M Plus untuk memberantas sarang nyamuk. Diantaranya menguras tempat penampungan air, menutup tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk, mengubur sampah dan mendaur ulang sampah.
“Untuk pencegahan paling efektif yaitu dengan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk). Ini bisa dilakukan oleh individu, keluarga atau kelompok, bisa juga dilakukan secara serentak melalui kerja bakti,” katanya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Beritajateng.id)