PATI, Beritajateng.id – Harga beras yang melambung memiliki dampak negatif bagi banyak pihak. Naiknya harga beras dapat membuat masyarakat miskin kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pangan pokok.
Bagi masyarakat berpenghasilan rendah, naiknya harga beras dapat menyebabkan masyarakat harus mengurangi pengeluaran untuk kebutuhan lain.
Sedangkan bagi pedagang kecil, kenaikan harga beras dapat membuat mereka kehilangan pelanggan. Karena pedagang bisa merasa kesulitan menjual dagangan dengan harga terjangkau.
Oleh sebab itu, Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati, Bambang Susilo berharap pemerintah berupaya maksimal agar harga beras stabil. Mengingat, beras merupakan makanan pokok yang harus terpenuhi.
Ia mengatakan bahwa, jika harga beras stabil maka tidak akan terjadi kesenjangan antara masyarakat yang mampu dan masyarakat yang tidak mampu.
“Itu juga tugas pemerintah untuk menstabilkan harga beras. Sehingga tidak ada kesenjangan antara yang mampu beli sama yang tidak mampu,” kata Ketua Komisi A DPRD Pati, Bambang Susilo.
Harga beras di pasaran saat ini masih terbilang tinggi. Sedangkan harga beras di Kabupaten Pati mencapai Rp15.000 per kilogram.
Pada musim panen seperti saat ini, kata dia, seharusnya harga beras bisa sedikit turun mengingat stok beras terus bertambah.
Ia juga meminta agar Disdag Pati dan Disketapang Pati bersama dengan Bulog dapat bersinergi untuk menstabilkan harga beras.
Sementara itu pihak Bulog Cabang Pati bakal menerapkan dua skema yaitu dengan menggelontorkan bantuan pangan dan menggelar pasar murah, guna menstabilkan harga beras.
“Bantuan pangan kita salurkan untuk se-Karesidenan Pati ada 5.000 ton per bulan. Jadi sudah jalan di Januari selesai 100 persen. Februari juga sudah selesai,” kata Kepala Bulog cabang Pati, Hardiyansah.
Dengan demikian, maka masyarakat bisa terbantu untuk memehuhi kebutuhan pokok khususnya beras.
Sedangkan Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kabupaten Pati juga telah menggelar operasi pasar murah di Desa Kedungbulus, Kecamatan Gembong.
Warga setempat pun menyerbu operasi pasar bahkan rela antre demi mendapatkan beras dengan harga yang murah. Sehingga, hal ini dapat membantu masyarakat untuk membeli beras dengan harga yang terjangkau. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Beritajateng.id)