PATI, Beritajateng.id – DPRD Pati turut menyoroti aksi viral seorang emak-emak yang menyiram sound horeg saat karnaval di Desa Waturoyo, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati. Videonya pun beredar luas di sosial media dan menjadi perbincangan hangat dunia maya.
Anggota Komisi B DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kabupaten Pati, Narso mengungkapkan keprihatinannya atas peristiwa tersebut. Untuk menghindari kejadian serupa, Narso berharap agar kedepannya tidak lagi karnaval dengan menggunakan sound horeg yang belakangan menjadi tradisi baru bagi warga Pati.
Menurutnya, karnaval seharusnya mencerminkan budaya lokal dengan kreativitas anak muda, ketimbang menampilkan sound sistem raksasa yang justru merugikan orang lain.
“Salah satunya terwujud dalam konflik. Ini menjadi tantangan bagi kita semua untuk memberikan edukasi kepada anak-anak muda agar melakukan kegiatan yang positif,” ucap Ketua Fraksi NKRI (Nurani Keadilan Republik Indonesia) ini.
Politikus asal Juwana ini juga khawatir budaya sound horeg ini bisa menimbulkan tindak kekerasan. Pasalnya, seringkali anak-anak muda yang merayakan diiringi dengan minum-minuman keras.
Tak hanya itu saja, Narso juga menilai pawai menggunakan sound semacam ini juga mengganggu kenyamanan para pengguna jalan dan berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
Narso berharap, ada pembinaan dari pihak aparat maupun dari pemerintah desa agar dalam perayaan malam takbir nanti bisa berjalan kondusif meskipun diiringi dengan sound horeg.
“Jadi memang harus ada pembinaan. Baik Pemkab dan masyarakat semuanya harus turun tangan untuk memberikan pembinaan. Ini ada suatu fenomena yang dikhawatirkan bisa berujung pada kekerasan,” tutup legislator dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Beritajateng.id)