KENDAL, Beritajateng.id – Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kendal, mengelar sosialisasi Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian tahun 2025.
Acara berlangsung di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal, pada Kamis, 7 Maret 2024.
Sosialisasi Permentan No. 9 tahun 2023 Programa, penyuluhan dihadiri empat Kecamatan.
Bidang Penyuluh Pertanian Dispertan Kendal, Ngadimin mengatakan bahwa sosialisasi ini dihadiri empat perwakilan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yakni, Kecamatan Kendal 5 orang, Gemuh 6 orang ,Cepiring 6 orang, dan Kecamatan Pegandon 7 orang.
“Sosialisasi Permentan No. 9 tahun 2023 programa, penyuluhan ini dihadiri dari empat Kecamatan,” kata Ngadimin, Kamis, 7 Maret 2024.
Ngadimin mengatakan sosialisasi ini telah menghadirkan dua koordinator Penyuluhan Pertanian Lapangan (PPL) yakni, dari Kecamatan Patean dan Limbangan, selain itu juga pengurus kelompok tani.
Penyuluhan pertanian dalam suatu upaya satu pedoman, dan penyusunan yang di maksudkan sesuai survei potensi wilayah.
“Programa acuhan untuk wilayah masing masing dan dilaksanakan rutin tiap tahun,” ujar Ngadimin.
Tujuannya untuk penyusunan kinerja tiap tahunya, serta memberikan penyuluhan pertanian. Diharapkan dengan penyusunan programa binaan tingkat desa maupun BPP sehingga kualitasnya menjadi lebih baik.
Selain itu, guna menyetujui kondisi diperoleh melalui identifikasi potensi wilayah, seperti Musrenbang desa dan Musrenbang kelurahan, sehingga dapat bersinergi keterkaitan program non dana atau swadaya dianggarkan melalui APBD.
Sementara itu, PPL Kecamatan Gemuh Rahmad Alfatah mengatakan progama inventarisasi dapat digunakan untuk menangani persoalan tingkat Kecamatan maupun kelompok tani dan desa.
“Inventarisasi itu sehingga petani dapat menyusun sesuai planning yang diharapkan untuk mengantisipasi pokok persoalan dalam satu tahun ke depan,”tutur Rahmad.
Dengan begitu, rencana tersebut ketika ada persoalan di tingkat kelompok tani, seperti hama nantinya dapat di kendalikan sehingga produksi tanaman nanti meningkat.
Menurut anggota Gapoktan Desa Korowelang Baidi, hal ini menambah pengetahuan para petani, termasuk dirinya. Dan juga menangani persoalan petani, seperti akses jalan petani perlu adanya perbaikan.
“Jika akses jalan sudah tidak layak kita ajukan ke Dinas Pertanian, selain itu serangan hama pada tanaman seperti hama kutu, dan kaper membuat penurunan produksi tanaman. (Lingkar Network | Robison – Beritajateng.id)