PATI, Beritajateng.id – Keberadaan pangkalan gas LPG di Kabupaten Pati belum tersebar merata ke seluruh daerah. Akibatnya, proses distribusi di daerah tertentu sering terhambat.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, Hadi Santoso mengungkap bahwa keberadaan pangkalan gas LPG di daerah terpencil seperti di lereng Pegunungan Kendeng dan Gunung Muria masih sedikit bahkan tidak ada.
Hal itu mengakibatkan warga yang tinggal di daerah tersebut sering kesulitan mendapatkan gas LPG.
“Dari pangkalan itu yang sering terhambat khususnya di daerah-daerah terpencil, di atas lah, di gunung di daerah Sukolilo, Tambakromo atas, kemudian Gembong, Cluwak itu sering terjadi,” ujarnya pada Kamis, 12 Desember 2024.
Ia mengaku proses distribusi dari agen ke pangkalan sudah berjalan lancar. Hanya saja, untuk pendistribusian gas LPG dari pangkalan ke pengecer masih sering tersendat.
“Titik serah terakhir itu di pangkalan. Memang kendala atau masalah di Pati ini pangkalan tidak menyebar secara rata. Beberapa desa itu mungkin hanya satu padahal dia itu ada pedukuhan, kompleks, pemukiman dan sebagainya,” jelasnya.
Untuk mengatasi kendala tersebut, pihaknya mengaku sudah melakukan upaya seperti pemberian rekomendasi atau usulan untuk membuat pangkalan baru di daerah-daerah tertentu. Namun, wewenang untuk menambah pangkalan baru tersebut berada di tangan Pertamina.
Disisi lain, penambahan pangkalan baru harus menyesuaikan kuota gas LPG yang diberikan. Sehingga, tidak bisa serta merta menambahkan pangkalan-pangkalan baru di Kabupaten Pati
“Untuk penunjukan sebagai pangkalan itu kewenangan dari Pertamina. Kita hanya merekomendasikan saja. Tapi tergantung nanti, soalnya berdasarkan kuota. Kalau saat ini itu kuotanya sekian, kemudian ada peningkatan itu mungkin bisa menjadi pangkalan baru. Tapi kalau turun berarti ada pengurangan kuota masing-masing pangkalan,” tandasnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Beritajateng.id)