CILACAP, Beritajateng.id – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, memastikan kondisi perairan Cilacap khususnya di sekitar Area 70 hingga Dermaga Batre/Wijayapura telah bersih dari tumpahan minyak.
“Sejak sore (28/06) kemarin sudah bersih. Hari ini (29/06) saya memastikan tidak ada tumpahan-tumpahan lagi,” kata Kepala DLH Kabupaten Cilacap Sri Murniyati di Cilacap, Rabu (29/06).
Ia mengatakan PT Pertamina (Persero) dalam hal ini PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap sudah berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan pembersihan. Menurutnya, upaya-upaya teknis telah dilakukan oleh Pertamina dan masyarakat juga sudah membantu untuk melakukan pembersihan.
Dalam hal ini, Pertamina langsung menindaklanjuti standar operasional prosedur (SOP) yang diinstruksikan DLH Kabupaten Cilacap terkait dengan upaya pembersihan wilayah perairan dari tumpahan minyak tersebut.
“Perairan dipastikan sekarang sudah bersih. Kalaupun masih ada sisa-sisa yang tercecer, ini sedang dibersihkan,” kata Murniyati.
Baca Juga
Tumpahan Minyak Mentah Cemari Perairan Cilacap, Pertamina Bakal Investigasi
Sementara itu, Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI RU IV Cilacap Cecep Supriyatna mengatakan kondisi perairan Cilacap khususnya di Area 70 hingga Dermaga Batre/Wijayapura telah bersih dari tumpahan minyak sejak Selasa (28/06) sore.
“Tadi kami melakukan patroli bersama menggunakan perahu, mungkin masih ada sisa-sisa sedikit. Namun, secara keseluruhan mungkin sudah hampir 100 persen bersih,” katanya.
Disinggung mengenai kompensasi bagi warga atau nelayan yang turut mengumpulkan tumpahan minyak, Cecep mengatakan hingga saat ini belum ada pembicaraan dan kesepakatan terkait dengan permasalahan tersebut. Menurut dia, keterlibatan masyarakat dalam upaya membersihkan perairan dari tumpahan minyak itu bukan karena adanya permintaan dari Pertamina.
“Kalau itu bentuk kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, ya saya apresiasi. Nanti kalau misalnya minta kompensasi, ya kami bicarakan dengan perwakilan masyarakat,” katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap Sarjono mengakui jika hingga saat ini belum ada pembicaraan dengan Pertamina terkait dengan masalah kompensasi bagi nelayan. Saat bertemu dengan Area Manager Comrel & CSR PT KPI RU IV Cecep Supriyatna, kata dia, pihaknya permasalahan tersebut akan dibahas setelah rapat dengan Pertamina di Jakarta.
“Kami berharap untuk wilayah terdampak, ada kompensasi untuk pembersihan kapal-kapal yang terkena tumpahan minyak,” katanya. (Lingkar Media Network | Beritajateng.id)