JEPARA, Beritajateng.id – Jelang Idul Adha 2022, kebutuhan pokok di sejumlah pasar di Kabupaten Jepara terpantau masih cukup tinggi harganya. Salah satunya, bawang merah yang baru-baru ini harganya merangkak naik. Salah satu pedagang di Pasar Ratu Jepara, Budi (48) menduga kenaikan tersebut lantaran hasil panen petani yang tidak maksimal.
“Saat ini harga bawang merah berkisar Rp60.000-Rp65.000 per kilogram dan berlangsung sekitar tiga hari dari harga sebelumnya Rp55.000,” ujarnya, Senin (04/07).
Ia menjelaskan, kenaikan harga tersebut dipicu lantaran gagal panen yang dialami oleh petani bawang sehingga suplai bawang merah di pasaran disuplai oleh bawang impor. Hal ini juga diperburuk oleh ongkos jasa angkut atau pengiriman yang juga mulai naik.
“Dari informasi distributor atau agen disebabkan gagal panen dan harga bawang impor yang masih tinggi serta naiknya jasa angkut ekspedisi truk,” ungkapnya.
Baca Juga
Ribuan Timbangan di Kabupaten Rembang Ditera Ulang
Selain bawang merah, Budi juga menuturkan harga cabai rawit merah yang sudah naik dari beberapa waktu lalu saat ini pun juga masih tinggi. Yakni berkisar mulai dari Rp 75 ribu hingga Rp 100 ribu. Sedangkan, untuk telur saat ini harganya di kisaran Rp 26 ribu hingga Rp 27 per kg.
“Masih tinggi, tahan lama mahalnya,” keluhnya.
Sedangkan untuk minyak goreng kemasan, ia membeli merek Hemat seharga Rp 220 ribu per karton. Kemudian ia menjualnya seharga Rp 20 ribu per liter. Lalu untuk minyak goreng curah ia menjual seharga Rp 14 ribu per liter.
Akibat kondisi tersebut, ia menyebutkan, dengan kondisi harga yang tinggi dirinya tidak berani menyetok dagangannya terlalu banyak dikarenakan pembeli banyak yang mengurangi kebutuhannya.
“Jadi menurun. Kayak orang-orang belanja juga terpaksa mengurangi. Biasanya langganan satu kilogram, jadi cuma setengah kilo atau tiga perempat kilo,” pungkas Budi. (Lingkar Media Network | Koran Lingkar)