SALATIGA, Beritajateng.id – Kalangan pedagang di pasar tradisional berharap kontestasi Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Salatiga membawa multiplier effect terhadap usaha mereka. Setidaknya selama pesta demokrasi berlangsung, para pedagang berharap omzet meningkat seperti saat Pemilu 2024 beberapa waktu lalu.
Diketahui, omzet penjualan pedagang sembako, daging ayam, telur, dan lainnya naik lantaran banyaknya permintaan dari konsumen selama pemilu diselenggarakan.
Salah seorang pedagang sembako di Pasar Raya Salatiga Sumarliah (52) menuturkan, saat pemilu permintaan beras, gula pasir, kopi, teh, rokok dan lainnya meningkat. Sebab sebelum pemungutan suara, banyak kegiatan yang diselenggarakan oleh calon legislatif.
“Saya berharap pilwalkot juga membawa berkah bagi pedagang. Mudah-mudahan saat kampanye ini, permintaan sembako naik,” katanya, Selasa, 29 Oktober 2024.
Menurutnya, selama masa kampanye Pilwalkot Salatiga memang terdapat peningkatan omzet. Namun, omzet tersebut tidak sebanyak saat Pemilu 2024.
“Ada beberapa barang yang penjualan meningkat. Seperti gula pasir, teh, rokok, kopi, makanan ringan dan lainnya. Tapi tidak sebanyak ketika pemilu lalu,” ujarnya.
Hal yang sama diungkap oleh beberapa pedagang daging ayam di pasar tradisional tersebut. Selama pemilu, peningkatan omzet penjualan daging ayam rata-rata mencapai sekitar 50 persen.
“Tapi saat pilwalkot ini, naiknya sekitar 20 persen,” ucap salah satu pedagang ayam yang tak ingin disebutkan namanya.
Dia mengatakan, proses pelaksanaan pesta demokrasi biasanya akan mengungkit ekonomi masyarakat. Tak hanya pedagang yang menikmati multiplier effect pemilu, menurutnya masyarakat turut merasakannya.
“Sudah bukan rahasia lagi, menjelang coblosan ada bagi-bagi amplop. Entah baik atau buruk, itu bagian dari proses pelaksanaan pesta demokrasi dewasa ini,” tuturnya. (Lingkar Network | Angga Rosa – Beritajateng.id)