SEMARANG, Beritajateng.id – Harga beras dan minyak goreng saat ini mengalami kenaikan hingga melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET). Hal ini diungkap oleh Kepala Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Jawa Tengah, Sri Broto Rini.
“Ada sedikit kenaikan, tapi hanya untuk beras dan minyak goreng. Namun masih dalam kategori wajar. Komoditas lainnya stabil, bahkan ada potensi penurunan harga,” ujarnya, Sabtu, 14 Desember 2024.
Menangani masalah tersebut, Sri mengatakan bahwa pihaknya berusaha mengintervensi harga komoditas tersebut dengan menyalurkan subsidi pangan di 19 kabupaten/kota, termasuk Semarang, yang mengalami lonjakan harga. Subsidi itu berupa beras dengan harga Rp11.000 per kilogram dan minyak goreng dengan harga Rp14.000 per liter. Total subsidi yang diberikan mencapai 190 ton beras dan 30.000 liter minyak goreng.
“Beras yang dijual dengan harga subsidi mencapai 190 ton, sedangkan minyak goreng sebanyak 30.000 liter. Langkah ini dilakukan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan akses pangan murah,” jelas Sri Broto Rini.
Di sisi lain, Pimpinan Wilayah Bulog Divre Jawa Tengah, Sopran Kenedi, memastikan ketersediaan stok beras di wilayahnya aman hingga Mei 2025. Bahkan, saat perayaan Idul Fitri mendatang, stok beras diperkirakan dalam kondisi surplus.
“Stok cukup hingga Mei 2025. Untuk persiapan Idul Fitri, sama sekali tidak ada masalah. Bahkan, stok masih akan mendapat tambahan dari produksi dalam negeri menjelang panen raya,” kata Sopran.
Selain itu, ia menyebut ketersediaan minyak goreng, tepung terigu, dan gula pasir masih stabil, sehingga tidak ada potensi kelangkaan di pasar dalam waktu dekat. (Lingkar Network | Rizky Syahrul Al-Fath – Beritajateng.id)