PATI, Beritajateng.id – Memasuki musim tanam pertama (MT I), para petani bawang merah di Kabupaten Pati mengeluhkan kenaikan harga bibit bawang.
Salah satu petani bawang merah asal Desa Tompomulyo Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, Totok Riyanto mengaku bahwa harga bibit bawang merah naik sejak awal bulan November lalu.
“Hanya saja benih ini menjadi permasalahan karena benih bawang merah ini cukup melonjak,” ujar Totok pada Rabu, 4 Desember 2024.
Menurutnya, harga bibit bawang merah mengalami kenaikan lantaran memasuki musim tanam. Saat ini, bibit bawang merah mencapai Rp 40 ribu lebih per kilogramnya, sedangkan sebelumnya hanya berkisar Rp 30 ribu.
“Jadi posisi sekarang petani baru persiapan tanam untuk MT I bawang merah,” jelasnya.
Totok menyebut, kenaikan harga bibit bawang merah tergantung pada varietas benih dan lamanya penyimpanan benih.
“Benih variatif tergantung varietas juga, tergantung lamanya umur simpan. Ada yang 30 sampai 40 tergantung varietasnya,” terangnya.
Ketua Tim Hortikultura Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati, Munjamil membenarkan bahwa harga bibit bawang merah sedang melonjak. Ia mengatakan, saat ini petani bawang merah di Pati masih mengambil bibit dari luar daerah.
Munjamil mengungkap bahwa harga bibit bawang merah yang diambil dari Nganjuk dijual dengan harga sekitar Rp 43 ribu per kilogram. Sedangkan untuk varietas Bauji dan Bima yang berasal dari Brebes harganya sekitar Rp 45 ribu per kilogram.
“Yang dari Nganjuk itu di Rp 43.000, itu sudah siap tanam. Sedangkan untuk Bauji atau Bima Brebes itu sekitar Rp 45.000,” jelas Munjamil.
Tak hanya itu, harga bibit bawang merah sering kali mengalami naik turun tergantung dengan kondisi lapangan. Hal ini membuat para petani bawang merah tidak bisa memperkirakan kestabilan harga dan berpotensi pada kerugian.
“Jelas, tergantung kondisi yang ada di lapangan,” ucapnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Beritajateng.id)