SALATIGA, Beritajateng.id – Tingkat kesadaran masyarakat perkotaan termasuk Kota Salatiga dalam pengelolaan air limbah domestik dinilai masih rendah. Hal tersebut terjadi akibat beberapa faktor seperti kesibukan rutinitas dan sikap tidak peduli terhadap lingkungan.
Kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Salatiga Syah Dhani Onang Prastowo mengatakan bahwa pengelolaan yang tidak tepat pada air limbah domestik dapat mencemari tanah dan air.
“Ini menjadi PR (pekerjaan rumah) kami. Merubah perilaku masyarakat yang kurang peduli dengan pengelolaan air limbah domestik di perkotaan mendesak dilakukan,” kata Syah Dhani pada Selasa, 8 Oktober 2024.
Menurutnya, terdapat beberapa tantangan dalam upaya mengubah perilaku masyarakat yang kurang peduli terhadap pengelolaan air limbah domestik di perkotaan. Diantaranya yakni kondisi masyarakat yang majemuk, multi etnis, hingga tingkat pendidikan yang sudah tinggi namun tidak berkorelasi positif pada cara pandang dan perilaku serta orientasi pada keuntungan pribadi.
“Untuk itu, kami akan terus melakukan edukasi guna memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya pengelolaan air limbah domestik bagi kehidupan,” ujarnya.
Syah Dhani menjelaskan bahwa DPUPR membangun Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di komplek TPA Ngronggo, Kumpulrejo, Kecamatan Argomulyo, Salatiga. IPLT tersebut dibangun untuk mengolah air limbah tinja dari rumah tangga. Air hasil pengolahan limbah tersebut telah lolos uji baku mutu. Sedangkan endapannya dapat dimanfaatkan sebagai pupuk. Namun, hingga kini belum ada kajian mengenai penggunaan pupuk tersebut untuk tanaman pangan.
“Kalau untuk pemupukan tanaman lainnya seperti rumput, bunga, tanaman keras bisa. Sudah beberapa teman yang memanfaatkan itu dan lumayan subur,” ucapnya.
IPLT yang dikelola DPUPR Kota Salatiga menjadi salah satu hal yang dikunjungi oleh United States Agency for International Development (USAID) dalam rangka melihat operasional tempat pengolahan limbah tersebut.
Sementara itu, Immanuel Ginting sebagai National Coordinator Urban Sanitation USAID IUWASH Tangguh mengatakan bahwa IPLT Salatiga telah berfungsi dengan baik dan mampu menjadi salah satu sektor yang berkontribusi untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Sistem IPLT di Salatiga ini sudah berjalan dengan baik. Sehingga kita memilihnya untuk melakukan kunjungan bersama tim dan influencer,” kata Ginting.
Diketahui, pihaknya telah melakukan pendampingan terhadap Kota Salatiga terkait tata kelola IPLT melalui program IUWASH Plus sejak 10 tahun lalu. Sehingga pengelolaan IPLT Salatiga dapat menjadi contoh bagi daerah lain. (Lingkar Network | Angga Rosa – Beritajateng.id)