GROBOGAN, Beritajateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan melalui Dinas Pertanian (Dispertan) mulai menggalakkan petani percepatan musim tanam 1 (MT-1). Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan Dispertan Grobogan Pujiyono pada Minggu, 6 Oktober 2024.
Pujiyono menerangkan bahwa para petani biasanya memulai musim tanam di bulan November. Sedangkan tahun ini, Dispertan meminta mereka untuk menanam padi sejak September.
“Dinas Pertanian memulainya dengan menerjunkan tim untuk menyosialisasikan percepatan tanam ke 19 Balai Penyuluhan Petani se-Kabupaten Grobogan,” katanya.
Pujiyono mengatakan pada awal Oktober ini terdapat beberapa wilayah yang mulai melakukan tanam padi dan beberapa diantaranya masih persiapan tanam.
“Beberapa wilayah di daerah aliran sungai seperti Desa Jatilor, Kecamatan Godong, Desa Ngeluk, Kecamatan Penawangan, Rowosari Kecamatan Gubug, Desa Krongen, Desa Menduran, Desa Lemah Putih di Kecamatan Brati, dan Desa Karangasem, Kecamatan Wirosari sudah mulai nyebar benih. Mulai tanam pekan depan,” ungkapnya.
Sementara itu, berdasarkan penuturan Puji, belum ada laporan masuk untuk sawah dengan sistem tadah hujan di lahan kering. Puji mengungkapkan sosialisasi untuk melakukan percepatan masih terkendala sumber air karena Waduk Kedungombo baru akan dibuka pada tanggal 15 Oktober 2024 mendatang.
Percepatan musim tanam ini menurutnya hanya bisa diterapkan di wilayah tertentu yang sumber airnya dapat disiasati dan memiliki pompa. Misalnya di sepanjang Sungai Lusi, Sungai Serang, dan Sungai Tuntang.
Dengan menanam lebih cepat, Puji mengklaim para petani lebih diuntungkan. Sebab, mereka berpotensi mendapatkan harga jual Gabah Kering Panen (GKP) yang lebih bagus.
“Pengalaman tahun lalu harga GKP bisa mencapai Rp 7.500- Rp 7.800 per kilogram. Normalnya dihargai Rp 6.500- Rp 6.700 per kilogram,” ungkapnya.
Ia berharap program ini didukung karena berkaitan dengan target ketersediaan pangan. Meski gencar melakukan percepatan, pihaknya tetap menunggu kecukupan air.
Kepala Dinas Pertanian Grobogan Sunanto menyebutkan bahwa saat ini kebutuhan panen nasional sedang dikebut. Sebab, ketersediaan pangan diprediksi belum memenuhi target. Oleh sebab itu, petani diminta untuk mulai menanam di bulan September-Oktober agar dapat segera dipanen di bulan Desember-Januari.
Kepala Dispertan Grobogan, Sunanto, mengatakan bahwa percepatan MT-1 tidak hanya di Kabupaten Grobogan. Namun, seluruh Indonesia diminta untuk melakukan percepatan tanam. Kabupaten Grobogan sendiri melakukan percepatan tanam di sekitar 10 ribu hektar sawah di sepanjang Sungai Lusi, Sungai Serang dan Sungai Tuntang.
“Estimasi produksinya kisaran 60 ribu ton,” tuturnya. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Beritajateng.id)