Pati, Beritajateng.id – Bimbing mualaf untuk mendapat pelayanan dan pendampingan keagamaan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pati bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) gelar silaturahmi mualaf pada Selasa, 24 September 2024. Acara yang berlangsung di Islamic center masjid agung Pati ini, diikuti sejumlah mualaf dari sejumlah kawedanan yang ada di Kabupaten Pati.
Dalam sambutannya, ketua rumah mualaf Kabupaten Pati Amari menjelaskan. Silaturahmi mualaf merupakan upaya untuk memberikan bimbingan bagi mualaf untuk mendapatkan pelayanan dan pendampingan keagamaan, sosial, hingga perekonomian.
“sebagai Mualaf pasti ada persoalan sehingga ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memberikan pendampingan kepada mereka. Seorang mualaf memerlukan pendampingan secara berkelanjutan, selama pendampingan mereka akan mendapat bimbingan tentang akidah, hukum, sampai ekonomi,” ujarnya.
Hadir dalam acara tersebut Kepala Kantor Kemenag Kabupaten pati, kabag kesra, Ketua MUI Kabupaten Pati, Baznas Pati, Takmir masjid Baitu Nur Pati.
Sebelumnya MUI Kabupaten Pati bekerjasama dengan Pemkab Pati dan Baznas telah membentuk rumah mualaf dan menggelar silaturahmi mualaf yang diikuti 101 mualaf yang berada di ex kawedanan tayu.
Silaturahmi ini lanjut Amari, bertujuan untuk konsolidasi dan pembinaan kepada para mualaf tentang keimanan dan ketakwaan pada Allah.
“Kita juga memberikan pendampingan bagi mereka yang kurang mampu seperti bantuan modal usaha atau lainya. Untuk peserta kita berikan bundle berisi alat sholat dan stimulus Rp 150.000 per orang,” ungkapnya.
Kegiatan kali ini diikuti sebanyak 203 mualaf dari 4 eks kawedanan yaitu Pati, Juwana, Jakenan dan Kayen.
Pada kesempatan yang sama, kepala bagian Kesra Kabupaten Pati Munadi mengatakan. Pihaknya mewakiliki Pemerintah Kabupaten Pati berterimakasih kepada Rumah Muallaf MUI Kabupaten Pati yang telah menggagas kegiatan ini. Pihaknya berharap, Rumah Muallaf MUI Kabupaten Pati, dapat menjadi tempat yang nyaman untuk saling berbagi kisah dan semangat diantara sesama mualaf.
“Semoga dengan adanya wadah seperti ini, para muallaf lebih mudah beradaptasi sehingga lebih antusias belajar ilmu Islam. Tak hanya itu, mereka juga diharapkan bisa melihat contoh pengalaman dari orang-orang yang selama ini sudah lama memeluk agama Islam,” pungkasnya. (Redaksi Beritajateng.id)