Kudus, Beritajateng.id – Puskesmas Jati, Kabupaten Kudus, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di kantin sekolah dan koperasi SMP 2 Jati pada Selasa, 10 September 2024. Hasil sidak tersebut menunjukkan bahwa tidak ditemukan jajanan yang mengandung zat kimia berbahaya, meskipun ada temuan saus tanpa izin PIRT (Produk Industri Rumah Tangga).
Kepala Puskesmas Jati, Darini, menjelaskan bahwa pihaknya memeriksa berbagai makanan yang dijual di kantin sekolah, seperti kerupuk, minuman, saus, dan camilan lainnya.
“Kami memeriksa jajanan di kantin sekolah seperti kerupuk, minuman, saus, dan lainnya. Hasilnya, tidak ada temuan jajanan mengandung zat kimia. Hanya ada saus yang tidak memiliki PIRT,” ungkap Darini saat ditemui di lokasi.
Berdasarkan data yang dihimpun, jajanan yang diperiksa antara lain godril, singkong bakar, tahu pedas, kerupuk lidi, dan kerupuk pedas. Hasil uji menunjukkan bahwa semua jajanan tersebut negatif dari zat berbahaya seperti Metanil Yellow dan Rhodamin B. Selain itu, tidak ditemukan makanan yang sudah kedaluwarsa.
“Kami sudah cek di tiga kantin dan satu koperasi, dan Alhamdulillah tidak ada temuan zat kimia berbahaya,” tambahnya.
Darini menegaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk memastikan jajanan yang dikonsumsi siswa aman dan bebas dari zat kimia yang berbahaya.
“Kami ingin memastikan agar jajanan yang dikonsumsi siswa di sekolah aman,” tuturnya.
Puskesmas Jati berkomitmen untuk melanjutkan kegiatan pemeriksaan tersebut di sekolah-sekolah lain.
“Kami berharap kegiatan ini dapat memberi manfaat kepada siswa dan memastikan mereka terhindar dari konsumsi zat berbahaya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SMP 2 Jati, Sarpani, menyambut baik sidak yang dilakukan oleh puskesmas Jati. Ia mengatakan bahwa hasil pemeriksaan memberikan rasa aman kepada siswa dan pihak sekolah.
“Alhamdulillah, hasil pemeriksaan hari ini aman. Sudah dilakukan pengecekan di tiga kantin dan satu koperasi,” jelasnya.
Sarpani juga berkomitmen untuk mengganti jajanan apabila terbukti berbahaya untuk dikonsumsi.
“Kami berharap anak-anak mengonsumsi makanan yang sehat dan bebas dari zat kimia,” tutupnya. (Lingkar Network | Mohammad Fahtur Rohman – Beritajateng.id)