UNGARAN, Beritajateng.id – Lahan relokasi warga Kedungglatik yang terdampak Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Jragung memasuki tahap gali dan uruk.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang akan memindahkan atau merelokasi sebanyak 82 Kepala Keluarga (KK) di tempat relokasi dengan luas lahan 18,6 Hektare (Ha). Lahan relokasi ini merupakan lahan hibah dari Kementerian PUPR RI.
“Untuk lahan relokasi warga Kedungglatik yang terimbas pembangunan PSN Bendungan Jragung ini, saat ini prosesnya masih cut and fill, termasuk juga pemasangan tiang-tiang listrik dari PLN dan beberapa fasilitas lainnya,” ungkap Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, pada Senin, 1 Juli 2024.
Adapun lahan relokasi itu akan dibangun berdasarkan fungsi seperti fasilitas jalan. Dan, mengingat sebagian besar warga Kedungglatik berprofesi sebagai petani, maka akan disediakan lahan produktif yang bisa digunakan oleh warga untuk bercocok tanam.
“Kemudian, nanti juga dibangun sebanyak 82 rumah dengan memakan luas lahan 2,3 Ha dan juga pemakaman seluas 3.000 meter,” bebernya.
Di sisi lain, pemerintah juga akan membangun rumah dengan spesifikasi tipe 45 yang tahan gempa.
“Kami upayakan secepatnya, kalau ditarget kapan belum bisa memastikan, tapi yang pasti ini dikerjakan secara cepat dan tepat supaya tidak asal-asalan nantinya, supaya nanti warga kalau sudah pindah, bisa tinggal dengan nyaman di tempat baru ini,” tegasnya.
Diketahui warga Kedungglatik ini harus direlokasi karena tempat tinggalnya terdampak PSN Bendungan Jragung. Bendungan ini dibangun dengan tujuan utama sebagai pemenuhan irigasi lahan pertanian masyarakat di Kabupaten Semarang seluas 4.528 Ha.
“Tapi kami juga berharap Bendungan Jragung ini nantinya dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata unggulan di wilayah Kabupaten Semarang,” terang Bupati Semarang itu.
Selain itu, Bendungan Jragung juga bertujuan untuk mengurangi resiko banjir di area hilir dari 378.000 meter kubik menjadi 170.000 meter kubik per detiknya.
Sekaligus dimanfaatkan sebagai sumber air baku dengan kapasitas satu meter kubik per detik untuk menyuplai wilayah Kabupaten Semarang, Demak, dan juga Grobogan.
“Atau mampu mereduksi banjir sekitar 45 persen di are hilir,” tambahnya.
Tidak hanya itu, Bendungan Jragung ini diproyeksikan memiliki kapasitas tampung sebesar 90 juta meter per kubik dan kuasa genangan mencapai 503,1 Ha.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Semarang, Valeanto Sukendro mengatakan, bahwa DPU bersama beberapa pihak masih menggarap lahan untuk rumah unggulan permanen tahan gempa yang akan ditinggali warga Kedungglatik.
“Ya kami sedang memetak-metakkannya untuk pembangunan rumah unggulan untuk warga Kedungglatik ini sebanyak 82 unit. Kami juga siapkan jalan akses ke pemukiman dan jalan di dalam pemukimannya, dan juga siapkan listrik, dan air untuk warga,” jelasnya.
Perumahan ini nantinya juga sudah disediakan stok air. Air akan dialirkan di depan kavling masing-masing lahan rumah warga Kedungglatik yang sudah dibangun itu.
“Lalu listrik juga masih di depan lahan lingkungan pemukiman itu, belum masuk. Segera akan digarap lagi. Dan untuk proses pemindahan warga masih menunggu jalan akses masuk ke lingkungan relokasi itu jadi dulu sepanjang 1,1 kilometer sekaligus menunggu jalan jadi di dalam lingkungan relokasi. Untuk pembangunan jalan DED sudah disiapkan dan sudah kami siapkan tinggal dikirim di balai besar jalan,,” kata Kendro.
Ditanya soal peresmian, Kepala DPU Kabupaten Semarang menegaskan bahwa rencananya Bendungan Jragung akan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Kemarin rencananya akan diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi di akhir jabatannya, jadi masih ada beberapa waktu, meski seakan kebut-kebutan,” imbuhnya.
Bukan hanya itu, Kendro juga menegaskan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk memodifikasi awan saat ini sedang diaktifkan di sekitar wilayah Bendungan Jragung .
“Karena kalau hujan terus nanti tidak segera selesai pekerjaan pembangunan Bendungan Jragung-nya ini, sehingga masih diberlakukan TMC. Dan nanti di bulan Agustus di normalkan lagi awannya, sehingga ini bisa sekaligus untuk pengisian air di Bendungan Jragung ini,” pungkasnya. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Beritajateng.id)