SALATIGA, Beritajateng.id – Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani menyatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga akan melakukan kajian kebijakan work from anywhere (WFA) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang digulirkan pemerintah pusat. Pasalnya, pemerintah daerah termasuk Pemkot Salatiga memiliki pelayanan langsung yang berhadapan dengan masyarakat luas. Terlebih penghematan anggaran dari penerapan WFA di Pemkot Salatiga dinilai tidak besar.
“WFA merupakan pilihan. Sebab anggaran yang dihemat dari WFA tidak banyak. Kita tidak perlu menyalakan AC saat bekerja di kantor karena udara tidak panas. Jadi anggaran yang dihemat tidak banyak,” katanya kepada Lingkar, Jumat, 7 Februari 2025.
Menurutnya, WFA akan berpengaruh pada pelayanan dan capaian kinerja. Padahal ASN dituntut untuk memberikan pelayanan prima dan bekerja optimal. Meski pelayanan publik bisa dilaksanakan melalui aplikasi, namun menurut Yasip tidak bisa optimal. Pasalnya, tidak semua masyarakat bisa mengakses pelayanan secara online.
“Jadi perlu dikaji dulu,” ujarnya.
Yasip mengungkap, pemerintahan di daerah berbeda dengan pusat. Begitu pula dengan kota besar dan kota kecil yang berbeda.
“Salatiga kota kecil dan udaranya tidak terlalu panas. Beda dengan kota-kota besar. Kalau pusat tidak berhadapan langsung dengan masyarakat, sehingga memungkinkan untuk WFA dan penghematan anggarannya jika WFA cukup besar,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Salatiga Wuri Pujiastuti mengatakan, pihaknya akan melakukan kajian WFA pada Senin, 10 Februari 2025.
“Besok Senin baru akan kami kaji,” ucapnya. (Lingkar Network | Angga Rosa – Beritajateng.id)