GROBOGAN, Beritajateng.id – Anggaran ideal penanganan stunting di Kabupaten Grobogan mencapai Rp 7,5 miliar. Hal itu diungkap oleh Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) Grobogan, Wahyu Tri Haryadi pada Kamis, 14 November 2024.
Wahyu mengatakan saat ini di Kabupaten Grobogan terdapat sekitar 89 ribu anak.
“Kalau intervensi stunting serentak pada Juni ada sekitar 89 ribu sekian balita,” ujar Wahyu.
Sementara, sambung Wahyu, dari total balita tersebut angka Stunting dialami oleh sekitar 6.200 anak. Menurutnya, intervensi khusus pada setiap anak stunting membutuhkan 24 susu PDK atau susu Pangan Olahan untuk Diet Khusus selama tiga bulan.
“Satu bungkus susu PDK seharga Rp 50 ribu. Sehingga untuk memutus stunting yang memakan waktu tiga bulan, dibutuhkan anggaran Rp 1,2 juta per anak stunting,” jelas Wahyu.
Berdasarkan data tersebut, menurut Wahyu jumlah anak stunting yang mencapai ribuan tersebut membutuhkan anggaran sekitar Rp 7,5 miliar untuk tiga bulan penanganan khusus sebagai pemutus stunting.
“Ini (Rp 7,5 miliar) anggaran minimal. Setelahnya kita evaluasi dan dilakukan pendataan kembali tumbuh kembang anak yang stunting,” katanya.
Wahyu menjelaskan bahwa penanganan stunting di Grobogan saat ini mencapai 56 persen dari total angka stunting.
“Usia 0 sampai 23 bulan sekitar 1.000-an anak, sisanya di atas 23 bulan,” kata dia. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Beritajateng.id)