SALATIGA, Beritajateng.id – Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Salatiga mencatat, hingga kini serapan pupuk bersubsidi baru 60 persen. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh curah hujan yang rendah, sehingga petani belum menanam secara optimal lantaran keterbatasan air.
“Hujan masih jarang-jarang jadi penyerapan masih 60 persen. Semoga nanti penyerapannya dapat lebih optimal yang artinya bahwa aktivitas dan produktivitas meningkat sehingga ke depan alokasi pupuk subsidi juga semakin banyak,” kata Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga Yasip Khasani saat menghadiri Forum Group Discussion (FGD) dengan tema Jaminan Ketersediaan Pupuk untuk Mendukung Ketahanan Pangan Kota Salatiga, baru-baru ini.
Berdasarkan data dari Dispangtan, Kota Salatiga memiliki 154 kelompok tani. Sebanyak 65 diantaranya merupakan penerima subsidi pupuk dengan total petani sebanyak 1.298 orang. Dalam hal ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga telah mengeluarkan Keputusan Wali Kota Salatiga Nomor 500.6/144/2024 tentang Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian Kota Salatiga Tahun 2024 sebagai payung hukum yang mengedepankan kepentingan petani.
Yasip berharap petani dapat menyusun Sistem Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) penerimaan pupuk subsidi. Selain itu, ia berharap distributor atau KPL (Kios Pupuk Lengkap) selalu menjaga ketersediaan pupuk, sehingga barang tetap tersedia kapanpun petani membutuhkan.
Dalam penyaluran barang bersubsidi, Yasip berpesan agar pihak terkait lebih berhati-hati dan teliti sebab barang tersebut berada dalam pengawasan.
“Silakan disampaikan keluhan atau hambatan di lapangan sehingga kedepan kebijakan penyaluran dan pemanfaatan pupuk bersubsidi di Kota Salatiga dapat optimal. Hal ini penting untuk mendukung upaya mendukung ketahanan pangan di Kota Salatiga,” pungkasnya. (Lingkar Network | Angga Rosa – Beritajateng.id)