DEMAK, Beritajateng.id – Dengan masa inkubasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak yang sedang merebak baru-baru ini. Dinas Pertanian Pangan Dan Peternakan (Dinpertanpangan) Kabupaten Demak berpesan kepada masyarakat agar tidak membeli hewan kurban jauh-jauh hari.
Koordinator pusat kesehatan hewan Dispertanpangan Kabupaten Demak, Sri Padyastuti mengatakan, meskipun PMK tidak menular kepada manusia. Tetapi manusia juga menjadi faktor yang bisa membantu hewan tertular PMK.
“Misal, usai memegang hewan-hewan ternak yang terkena PMK tanpa cuci tangan dengan sabun langsung memegang hewan ternak yang sehat. Oleh karenanya tidak disarankan untuk membeli hewan qurban sejak jauh-jauh hari. Hal ini mengingat masa inkubasi penyakit rata-rata selama 14 hari,” terangnya.
Baca Juga
Cegah PMK, Ini yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Temanggung
Pihaknya memang tidak menyarankan masyarakat untuk membeli hewan qurban jauh-jauh hari. Sebab, masa inkubasi PMK ini rata-rata sampai 14 hari, dan manusia juga bisa menjadi faktor yang membantu penularan.
“Jadi lebih baik belinya nanti saja pas sudah dekat, takutnya hari ini sehat tapi nanti pas waktunya qurban malah sakit,” Ucapnya.
Daging hewan yang terjangkit PMK lanjutnya, masih bisa dikonsumsi oleh manusia. Meski demikian, upaya pencegahan terus dilakukan agar wabah tersebut tidak merajalela.
“Hal tersebut juga dalam rangka melestarikan hewan ternak yang ada, dan memastikan supaya suplai daging di Kabupaten Demak tetap aman menjelang idul adha,” jelasnya.
Selain itu, ia juga memberikan tips untuk mengolah daging kurban agar tetap aman dikonsumsi jika dagingnya berasal dari hewan ternak yang suspek atau pernah terkena PMK. Yakni dengan merebus langsung daging yang akan dikonsumsi tanpa dicuci terlebih dahulu. Hal ini adalah upaya untuk membunuh kuman-kuman yang ada pada daging.
“Sebenarnya daging yang terkena penyakit itu masih tetap bisa dikonsumsi karena tidak menular ke manusia. Tapi, penanganan dagingnya harus baik. Kalau langsung dicuci malah bisa membuat kumannya berkembang, dan tidak sengaja kita menularkan ke hewan lain yang masih hidup,” ungkapnya.
Disisi lain, beberapa kabupaten yang ditemukan kasus PMK sudah melakukan penutupan pasar hewan.
“Banyak kabupaten yang sudah melakukan penutupan pasar. Jadi lebih baik beli hewan lokal saja. Tapi kalau demak sih InsyaAllah masih mampu dan cukup stoknya untuk hari raya korban,” tutupnya. (Lingkar Media Group | Koran Lingkar)