JEPARA, Beritajateng.id – Pengukuhan Pengurus Perwakilan Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kabupaten Jepara masa jabatan 2021-2024 digelar di Gedung Shima Jepara pada Selasa (8/3). Dalam sambutanya, Wakil Ketua BWI Provinsi Jawa Tengah, Musman Tholib berpesan kepada masing-masing divisi untuk bergerak dengan sungguh-sungguh agar wakaf di Kabupaten Jepara dapat berkembang.
“Kepada pengurus baru, diharapakan bersinergi dengan Balitbang, untuk mendata dan meneliti jumlah wakaf yang ada di Kabupaten Jepara,” katanya.
Dia menjelaskan, prioritas wakaf saat ini lebih utama kepada wakaf dalam bentuk wakaf uang, hal ini menurutnya dapat membantu pemulihan ekonomi bangsa dan khususnya membantu ekonomi umat muslim di tanah air.
“Menjadi tugas bagi kepengurusan yang baru, untuk lebih aktif mensosialisasikan wakaf kepada masyarakat Jepara, terutama untuk mewakafkan uangnya. Untuk uang diharapkan benar-benar memberdayakan wakaf yang diperoleh untuk kepentingan umat,” ujarnya.
Baca Juga
Ketua DPRD Jepara, Haizul Ma’arif Harapkan PCNU Jaga Marwah Jemaah
Sementara itu, Kepala Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Afif Munzir mengingatkan, eksistensi kelompok radikal Khilafatul Muslimin (KM) yang saat ini menjadi ancaman baru di Indonesia.
“Anggota kelompok tersebut merupakan eks anggota HTI dan FPI, yang berpotensi masuk di Kabupaten Jepara, maka perlu menjadi perhatian bersama untuk memitigasi dan mencegahnya,” katanya.
Dia mengungkapkan, ancaman negara dari kelompok intoleran saat ini berkembang secara masif, sehingga diharapkan BWI dan para ulama mampu menjadi benteng yang menangkal paham radikalisme melalui dakwah kultural di setiap daerah.
“Melalui dakwah kultural dan juga peran serta pengurus dan anggota BWI, diharapkan mampu menangkal paham-paham radikalisme masuk di Jepara yang termasuk dalam lima kabupaten yang belum disusupi kelompok radikal tersebut,” ungkapnya.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan, menurutnya ada sebagian aset wakaf yang diambil oleh kelompok-kelompok tertentu, salah satunya oleh kaum kapitalis yang mengatasnamakan agama untuk kepentingan mereka yang diduga berafiliasi dengan kelompok radikal Khilafatul Muslimin.
Baca Juga
Peringati Harlah ke-99 NU, Hartopo : NU memiliki kontribusi besar
“Maka kepada pengurus BWI yang baru dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara, untuk segera mendata tanah-tanah wakaf yang belum bersertifikat segera disertifikatkan. Dan pastikan nadir-nadir wakaf masih aktif, dan diperbaharui jika ada yang meninggal,” sambungnya.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Jepara Dian Kristiandi dalam sambutannya mengatakan, tidak hanya menjadi tugas dan kewajiban pengurus yang baru, tetapi menjadi tanggungjawab bersama dengan pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan yang ada di Jepara, sebagai upaya menangkal paham radikalisme.
“Mari bersinergi BWI dengan pemerintah, melakukan direct radikalisasi, merupakan tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan, dan begitu banyak tantangan ke depan, karena 97 persen warga Jepara muslim. Sehingga diharapkan mampu menjaga, untuk senantiasa hidup berdampingan dalam kebinekaan,” pungkasnya. (Lingkar Media Network | Koran Lingkar)