BLORA, Beritajateng.id – Arief Rohman memaparkan enam misi pada periode keduanya menjabat sebagai Bupati Blora. Hal itu ia ungkapkan pada Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) perdana pasca pelantikan, Selasa, 4 Maret 2025 sore.
Enam misi itu diantaranya, pertama mewujudkan infrastruktur yang merata, berkualitas dan berkelanjutan. Kedua, meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Ketiga, dapat meningkatkan produktivitas daerah sektor pertanian, peternakan, UMKM, dan investasi.
“Poin keempat adalah mewujudkan pemerintahan yang berintegritas, adaptif, dan kolaboratif. Lalu, kelima memperkuat ketahanan sosial budaya, ekonomi dan ekologi. Terakhir, menciptakan lingkungan yang kondusif untuk investasi, stabilitas ekonomi dan pembangunan berkesinambungan,” terang Bupati Arief Rohman.
Dari enam misi itu, ia mengungkap terdapat 32 program prioritas pada periode 2025 hingga 2030. Selain itu, terdapat sembilan program dalam 99 hari pertama kepemimpinan yang menjadi program Quick Win.
“Di bidang program pembangunan infrastruktur, dalane sansoyo alus (jalan raya yang mulus), banyune mili terus (air terus mengalir), mbangun desa nata kuto (membangun desa menata kota), omahe pentes (pengentasan rumah), dalane padang (penerangan jalan), dan sampah terolah,” ucap Arief Rohman dalam pidatonya.
Selanjutnya, pada bidang pembangunan manusia Bupati Arief mengatakan terdapat 12 program prioritas. Diantaranya, Beasiswa Blora Berprestasi, Blora Future Leader, Blora Sehat Walafiat, Ngopeni Kadang Kekurangan, bantuan pendidikan tahfidz, insentif guru Madin dan takmir masjid serta sekolah minggu, Bina Olahraga Blora, Perempuan Blora Berdaya, Blora Lestari Budaya, Ngopeni Kelompok Rentan, Blora Aman Nyaman dan Bebas Konflik Sara, dan Blora Siaga Bencana.
Adapun dibidang pembangunan ekonomi, terdapat Blora Creative Space (BCS), Golek Gawean Gampang, UMKM Lokal Naik Kelas, Petani Mandiri, Pemajuan dan Hilirisasi Industri, Ayo Dolan Blora, dan Blora Menuju Ekonomi Hijau.
“Dalam pembangunan pemerintahan, ada digitalisasi sistem pelayanan publik, Blora Award, rekognisi pembelajaran lampau, inovasi peningkatan pendapatan daerah,” kata dia.
Selain itu, kata Arief, ada insentif RT dan RW, Musrenbang Gen-Z, Perempuan dan Keren, serta Blora Kabupaten Inovatif. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Beritajateng.id)