BLORA, Beritajateng.id – Untuk mengatasi masalah kekurangan guru di beberapa sekolah di Kabupaten Blora, Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Blora Heru Eko Wiyono mengungkapkan akan memberlakukan sistem rotasi tenaga pengajar.
Heru mengungkap, kekurangan guru di Kabupaten Blora sebenarnya tidak terjadi apabila melihat rasio pada setiap sekolah baik SD maupun SMP.
“Secara aturan rombel (rombongan belajar, red) yang digunakan oleh Disdik memang ada kekurangan 902 tenaga pengajar. Namun untuk perhitungan rasio tidak terjadi kekurangan,” ujar Heru.
Ia menjelaskan, secara hitungan rombel harus ada tujuh guru untuk tingkat SD. Namun secara hitungan rasio atau kebutuhan pengajar di sekolah bisa dilakukan oleh empat hingga lima guru, sesuai siswa yang ada.
“Ini (kebutuhan guru secara rombel, red) yang akan kita atur ulang,” singkat Heru.
Sehingga, menurut Heru penyesuaian yang dilakukan akan memastikan kecukupan kebutuhan guru di Kabupaten Blora, baik di tingkat SD maupun SMP.
Namun rotasi itu, kata Heru, masih menunggu pemetaan sebaran guru SD atau SMP dari Dinas Pendidikan Kabupaten Blora. Sehingga, dapat menyesuaikan rasio dari setiap sekolah.
“Setelah pemetaan dan rekomendasi itu baru dapat dilakukan rotasi. Sehingga penataan guru untuk dirotasi segera dilaksanakan sebelum tahun ajaran baru ,” imbuh Heru.
Selain itu, rotasi tersebut juga harus menyesuaikan nomor induk pegawai (NIP) guru. Sehingga akan dilakukan pemilahan pengajar untuk rotasi tersebut.
“Kita masih menunggu rekomendasi dari Disdik Blora, kemungkinan akan dilakukan setelah pelantikan tenaga pengajar PPPK tahap 1,” kata dia. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Beritajateng.id)