BLORA, Beritajateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora melalui Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) menerjunkan puskesmas keliling untuk mengecek kondisi para warga di daerah terdampak banjir.
“Saat ini (daerah pasca banjir) yang harus diantisipasi adalah penyakit kulit dan diare,” terang Kepala Dinkesda Edi Widayat.
Edi mengatakan, banjir di Kabupaten Blora tidak berlangsung berhari-hari, sehingga ia menilai kebutuhan air bersih tidak berdampak di wilayah banjir.
“Banjir hanya beberapa jam, jadi air bersih bukan kendala,” tambahnya.
Sementara itu, Polres Blora menurunkan 110 personil untuk membantu warga yang terdampak banjir. Seluruh personil itu diterjunkan di tujuh kecamatan yang dinilai paling parah.
Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto menuturkan, pihaknya berkolaborasi dengan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD), Kodim, hingga stakeholder terkait lainya.
“Kita turunkan 110 personil dibagi di beberapa titik di tujuh kecamatan,” tutur AKBP Wawan.
Tujuh kecamatan tersebut diantaranya, Kecamatan Blora Kota, Ngawen, Kunduran, Kradenan, Banjarejo, Japah, dan Cepu.
Ia menjelaskan, para personil itu diinstruksikan untuk membantu mengevakuasi barang hingga korban di wilayah terdampak banjir.
“Perkembangan saat ini untuk banjir, sudah tidak ada, lalu untuk korban jiwa nihil, situasi aman kondusif,” tambahnya.
Diketahui, banjir yang sempat melanda 10 kecamatan di Kabupaten Blora pada Senin, 19 Mei 2025 ini disebabkan intensitas hujan tinggi yang mengakibatkan beberapa aliran sungai meluap hingga perumahan warga.
Jurnalis: Eko Wicaksono
Editor: Utia Lil