BLORA, Beritajateng.id – Proyek pembangunan RS PKU Muhammadiyah hingga kini masih mandek usai insiden maut jatuhnya crane yang menewaskan lima orang pekerja pada 8 Februari 2025 lalu.
“(Pengerjaan proyek RS PKU Muhammadiyah Blora) Belum, Mas. Ini mempersiapkan tim K3 dulu, Mas,” ujar Ketua Panitia Pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora Sugiyanto, Sabtu, 12 April 2025.
Terkait K3 dan perbaikan alat keamanan untuk pekerja, Sugiyanto belum bisa memberikan informasi.
“Mohon maaf Mas untuk sementara belum bisa saya sampaikan suwun,” ujar Sugiyanto.
Selain tidak dapat menyampaikan hal tersebut, Sugiyanto enggan menanggapi gaji untuk 13 korban yang sebelumnya diberitakan akan dibayar hingga enam bulan, atau sampai proyek selesai.
Korban Jatuhnya Lift Crane Proyek di Blora Tetap Digaji Hingga 6 Bulan Kedepan
Hal itu disampaikan oleh Sugiyanto pada Senin, 24 Februari 2025. Pada saat itu, ia mengungkap setiap keluarga korban yang meninggal akan mendapatkan setengah dari gaji harian. Sedangkan korban yang masih dalam perawatan mendapatkan gaji penuh seperti hari kerja.
Belum Terima Tali Asih, Keluarga Korban Jatuhnya Crane di Blora Akui Kesulitan Soal Biaya
Sugiyanto juga menargetkan bahwa proyek tersebut akan selesai dalam enam bulan kedepan. Namun, hingga dua bulan pasca insiden proyek tersebut masih diberhentikan sementara, sehingga gaji selama dua bulan itu kini masih menjadi pertanyaan. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Beritajateng.id)