JEPARA, Beritajateng.id – Harga minyak goreng di Pasar Kalinyamatan Jepara, masih tinggi yakni Rp 18.000 per kilogram menurut pemantauan per Senin (30/05). Hal ini berbanding terbalik dengan kebijakan larangan ekspor crude palm oil (CPO) oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
Salah satu pedagang sembako Pasar Kalinyamatan, Abdullah mengaku, harga minyak goreng curah dari agen masih bertahan yakni Rp 16.500 per kilogram. Sedangkan harga jual ecerannya masih dikisaran Rp 18.000 per kilogram.
“Hal ini akibat, harga dari agen masih tinggi yang tentunya berimbas pada modal yang kita keluarkan,” ucapnya.
Baca Juga
Mendag Tunjuk Veri Anggrijono Gantikan Dirjen Indrasari yang Jadi Tersangka Kasus Minyak Goreng
Penjualan diatas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, masih dilakukan. Sebab untuk penjualan minyak goreng curah, perlu biaya tambahan lagi untuk pengemasannya.
“Belum lagi di tambah modal untuk mengemas minyak goreng curah, seperti plastik kiloan dan karet gelang untuk mengikat,” imbuhnya.
Abdullah mengaku, saat ini stok minyak goreng cukup aman. Meski harganya masih terhitung tinggi.
“Jadi kalau mengikuti harga dari pemerintah sebesar Rp 15.000 belum memungkinkan,” terangnya.
Hal senada juga diungkapkan Asmirah yang juga pedagang sembako Pasar Kalinyamatan. Harga minyak goreng saat ini masih cenderung tinggi, untuk minyak goreng kemasan saja harganya hanya turun Rp 2.000 per liter tergantung mereknya.
“Minyak goreng kemasan yang awalnya dijual Rp. 23.000 hingga Rp. 24.000 per liter, sekarang turun menjadi Rp. 22.000 per liter,” ungkapnya.
Meski harga minyak goreng kemasan mengalami penurunan, permintaan masih belum ada peningkatan. Padahal, stok minyak goreng kemasan cukup melimpah.
“Karena stok satu karton minyak goreng baru habis dalam waktu dua hari. Karena harganya termasuk mahal dibandingkan sebelumnya” sambungnya.
Meski lanjut Asmirah, untuk minyak goreng merek tertentu harganya masih tinggi. “Terutama minyak goreng kemasan yang diklaim banyak pelanggan lebih berkualitas karena beberapa kali dipakai untuk menggoreng masih jernih,” katanya. (Lingkar Media Group | Koran Lingkar)