KUDUS, Beritajateng.id – Menjelang bulan Ramadan, harga bahan pokok biasanya terjadi kenaikan bahkan mengalami kelangkaan. Menanggapi hal itu, Bupati Kudus HM Hartopo mengimbau kepada Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Kudus untuk rutin melakukan monitoring agar tidak ada kelangkaan bahan pokok.
“Kami sudah menggerakkan Dinas Perdagangan untuk memonitor kebutuhan pokok. Jangan sampai ada kelangkaan bahan pokok,” katanya pada Senin (21/3).
Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menimbun bahan-bahan pokok dan mengikuti aturan dari pemerintah pusat terkait penetapan harga pada bahan-bahan pokok.
“Kalau memang pemerintah sudah menetapkan harga, ya mau tidak mau harus mengikuti harga pasaran,” tuturnya.
Baca Juga
Harga Minyak Goreng Naik, DPRD Pati Wardjono Minta Pemerintah Pastikan Stok
Terkait harga bahan pokok yang naik dan berdampak terhadap inflasi Kabupaten Kudus yang juga ikut naik, Hartopo mengatakan akan melakukan kajian-kajian untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan inflasi di Kabupaten Kudus.
“Justru itu, makanya kita sendiri nanti akan melakukan kajian-kajian,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen Disdag Kudus Imam Prayitno mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih rutin melakukan monitoring di lapangan terkait harga bahan pokok.
Dari hasil pantauan terakhir, Imam menyampaikan dibanding satu bulan yang lalu, saat ini terjadi kenaikan barang komoditas seperti kedelai, gula, daging sapi dan daging ayam.
Baca Juga
Jelang Ramadan, Kenaikan Harga BBM dan LPG di Pati Imbas Harga Komoditas
Seperti daging sapi, pada periode lalu harga daging sapi Rp 120.000 per kilogram dan saat ini harganya mencapai Rp 130.000 per kilogram.
“Untuk daging ayam belum, tapi diperkirakan nanti akan naik. Seperti kedelai juga periode lalu Rp 9.600-an sekarang menjadi Rp 11.000,” jelasnya.
Sementara, harga bawang putih dan bawang merah juga sama naiknya. Menurutnya, kenaikan harga bawang ini disebabkan izin impor yang belum turun, sehingga pasokan barang tersendat.
“Begitu pula dengan gula, harganya juga ikut naik,” tukasnya. (Lingkar Media Network | Koran Lingkar)