JAKARTA, Beritajateng.id – Korlantas Polri mulai memberlakukan rekayasa lalu lintas dengan skema contraflow di KM 47 Tol Jakarta-Cikampek sampai GT Cikampek Utama. Hal ini guna mengantisipasi kepadatan arus mudik lebaran 2022 pada Rabu (27/4).
Kepala Bagian Ops Korlantas Polri, Kombes Pol. Eddy Djunaedi mengatakan, contraflow diberlakukan dari KM 47 Karawang sampai Gardu Tol (GT) Cikampek Utama KM 70.
“Contraflow ini antisipasi arus mudik yang sudah mulai padat,” kata Eddy kepada awak media.
Baca Juga
Mudik Lewat Tol, Kamu Harus Lakukan ini Agar Tidak Kena Tilang
Sementara itu, menurut keterangan pers Jasa Marga, atas diskresi kepolisian contraflow dari KM 47 sampai dengan GT Cikampek Utama KM 70 Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek diberlakukan sejak pukul 07.36 WIB.
Jasa Marga juga telah mengoperasikan total 18 gardu tol di GT Cikampek Utama dari kondisi normal 15 gardu tol. Termasuk penambahan 3 gardu tol reversible arah Trans Jawa untuk meningkatkan kapasitas transaksi.
“Jasa Marga mengimbau kepada seluruh pengguna jalan agar mengantisipasi perjalanan, memastikan kendaraan dalam keadaan prima, saldo uang elektronik cukup, mengisi bahan bakar sebelum memulai perjalanan serta membawa bekal untuk menghindari kerumunan atau kepadatan di rest area,” ujar Corporate Communication & Community Development Group Head PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, Dwimawan Heru dalam keterangan tertulisnya.
Baca Juga
Kebijakan Ganjil Genap dan Sistem Satu Arah, Bakal Diterapkan Saat Mudik Lebaran
Sebelumnya, rekayasa lalu lintas untuk arus mudik dijadwalkan mulai 28 April sampai dengan 1 Mei mendatang. Hal itu berdasarkan puncak arus mudik yang diprediksi terjadi. Pemberlakuan rekayasa lalu lintas dengan skema contraflow diberlakukan lebih awal untuk mengantisipasi kemacetan.
Jika skema contraflow tidak berjalan efektif, maka kepolisian melakukan diskresi dengan menerapkan sistem satu arah, atau ganjil genap di ruas jalan tol. Korlantas Polri telah melakukan uji coba ganjil genap di ruas jalan tol mulai tanggal 25 April.
Kepadatan arus lalu lintas terjadi saat uji coba, karena jumlah kendaraan juga ikut meningkat. Ditambah lagi, adanya pemutaran kendaraan keluar tol yang terkena uji coba ganjil-genap. (Lingkar Media Network | Koran Lingkar)