SEMARANG, Beritajateng.id – Genangan banjir rob yang menerjang sebagian kota semarang pada, Selasa (24/05) masih cukup tinggi sekitar 1,25 meter hingga 1,5 meter. Bahkan, akibat banjir rob ini kawasan Pelabuhan Tanjung Emas dan komplek indusri lamicitra Kota Semarang belum nampak aktivitas produksi.
Bahkan, banjir rob yang masih setinggi pinggang orang dewasa ini. Akibatkan akses jalan tertutup serta pada kawasan industry pelabuhan terlihat melakukan evakuasi kendaraan yang masih ada diarea parkir.
Baca Juga
Warga Mondoliko Wadul Bupati Demak, Minta Selesaikan Abrasi dan Banjir Rob
Salah seorang pekerja pabrik garmen di kawasan industry Pelabuhan Semarang, Konah mengaku nekat melakukan evakuasi sepeda motornya. Pihaknya khawatir, kerusakan pada kendaraannya semakin para bila terlalu lama terendam banjir rob.
“Menurut informasi yang saya terima, banjir rob ini akan bertambah tinggi. Sehingga saya keseni melakukan evakuasi motor saya,” katanya.
Kendaraan pribadi milik Konah, belum sempat diamankan karena langsung menyelamatkan diri bersama rekan kerjanya.
“Saya berharap, banjir rob segera surut dan kendaraan yang sudah diamankan tidak mengalami kerusakan,” imbuhnya.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas, Retno Widyaningsih menyebut, banjir rob serta gelombang tinggi yang terjadi. Akibat siklus akhir bulan setelah purnama dan bumi dengan bulan dalam posisi terdekat.
“Fenomena alam ini juga melanda kawasan pesisir di Kabupaten Rembang, Pati, Demak, Pekalongan hingga Tegal,” ungkapnya.
Akibat banjir rob ini, seluruh aktivitas produksi di kawasan industry Pelabuhan Tanjung emas dihentikan dan pekerja diliburkan hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Pada pemberitaan yang beredar, banjir rob diwilayah pesisir Kota Semarang melimpah ke daratan dengan ketinggian lebih dari dua meter khususnya didaerah Pelabuhan Tanjung Emas pada Senin (23/05).
Sejumlah pabrik di kawasan industry Pelabuhan Tanjung Emas, meliburkan ribuan karyawan yang menyelamatkan diri dari peristiwa tersebut.
Selain itu, sejumlah kendaraan bermotor dan ribuan mesin jahit dan mesin produksi lainnya pada pabrik dilokasi tersebut juga terendam banjir rob.
Banjir rob ini, juga menggenangi puluhan kontainer atau peti kemas yang berada di Pelabuhan Tanjung Emas, yang diperparah dengan jebolnya tanggul laut di kawasan pelabuhan. (Antara)